Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperingatkan potensi hujan lebat di wilayah sejumlah provinsi Indonesia termasuk beberapa kota besar yang dapat mengalami hujan disertai petir pada hari ini.
Dalam peringatan dini cuaca BMKG dikutip dari Jakarta, Minggu, hujan lebat diprakirakan turun di wilayah Provinsi Aceh, Sumatera Barat, Riau, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung dan Jawa Barat.
Provinsi lain yang wilayah berpotensi mengalami hujan lebat adalah Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku dan Papua.
Hujan dengan intensitas lebih rendah dapat turun di Kepulauan Riau, DKI Jakarta, Jawa Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan dan Sulawesi Tengah.
Sementara itu, BMKG juga memperingatkan potensi angin kencang di Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.
Beberapa kota besar diprakirakan mengalami hujan disertai petir termasuk Pontianak di Kalimantan Barat dan Banjarmasin di Kalimantan Selatan pada siang hari ini. Kota Bengkulu di Provinsi Bengkulu dan Pangkal Pinang di Kepulauan Bangka Belitung juga diprakirakan mengalami hujan petir pada dini hari.
Khusus untuk wilayah DKI Jakarta, hujan ringan berpotensi turun di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur pada siang dan malam hari ini. Sementara hujan ringan dapat turun di Jakarta Barat dan Pusat pada malam hari.
BMKG memperingatkan dua provinsi masuk dalam kategori siaga dampak hujan lebat seperti banjir yaitu Kalimantan Tengah dan Sulawesi Tengah.Kategori waspada pada hari ini diberikan kepada Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Kepulauan Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Barat, Maluku, Maluku Utara dan Papua.
Sementara itu Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut potensi bencana hidrometeorologi meningkat pada bulan Juli hingga September 2022.
"Potensi bencana juga semakin meningkat pada periode Juli, Agustus dan mungkin awal September nanti kita akan ada pergeseran, di mana pada waktu yang bersamaan kita akan mengalami baik itu hidrometeorologi basah, banjir banjir bandang tanah longsor, sekaligus juga hidrometeorologi kering, kebakaran hutan dan kekeringan," ujar Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam disaster briefing daring diikuti di Jakarta, Senin.
Potensi tersebut, kata Abdul, sudah mulai terlihat dari dari data BNPB pada 18-24 Juli 2022. Dia menjelaskan jika di minggu sebelumnya frekuensi banjir masih lebih besar daripada kebakaran hutan kekeringan, justru di minggu ini mulai bergeser dengan frekuensi kejadian kebakaran hutan lebih sering daripada banjir.
Masyarakat diminta tetap siaga dan waspada di daerah-daerah yang rawan kebakaran hutan, juga pada daerah-daerah yang rawan banjir.
BNPB secara frekuentatif atau secara berkala mengirimkan pesan-pesan kesiapsiagaan peringatan dini dan upaya-upaya mitigasi yang harus dilakukan kepada pemerintah daerah.
Namun Abdul mengatakan hal yang paling penting sebenarnya adalah kesiapsiagaan masyarakat. Misalnya pada masyarakat yang berada di sepanjang aliran sungai, atau masyarakat yang bertempat tinggal di daerah-daerah yang dekat dengan tebing dengan kecuraman yang tinggi.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BMKG peringatkan potensi hujan lebat sejumlah wilayah di Indonesia