Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat (Disdik Jabar) menyatakan temuan kasus pemandu lagu (pekerja hiburan malam) berseragam SMA atau putih abu abu, di salah satu tempat hiburan malam di Kabupaten Bekasi, telah mencoreng dunia pendidikan.
"Seperti yang viral di media sosial beberapa waktu lalu, seragam putih abu digunakan di tempat hiburan malam. Itu kan mencoreng dunia pendidikan. Makanya saya setuju kalau ini ditindak lebih lanjut," kata Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Provinsi Jawa Barat Dedi Supandi ketika dihubungi melalui telepon, Selasa.
Fenomena penggunaan seragam SMA bukan oleh pelajar SMA kerap terjadi di sejumlah kegiatan, seperti yang dilakukan oleh artis ibu kota saat perayaan ulang tahunnya.
Baca juga: Dinsos Kota Bandung catat 69.000 warga penerima BLT BBM
Baca juga: Dinsos Kota Bandung catat 69.000 warga penerima BLT BBM
Kemudian beberapa waktu lalu, beredar sebuah video di media sosial berisi para pemandu lagu menggunakan pakaian seragam SMA putih-abu di salah satu tempat hiburan malam Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi.
Menanggapi fenomena tersebut, Kadisdik Jawa Barat Dedi Supandi, mengatakan seragam putih-abu yang digunakan oleh anak SMA memiliki sejarah dan makna yang besar.
Menanggapi fenomena tersebut, Kadisdik Jawa Barat Dedi Supandi, mengatakan seragam putih-abu yang digunakan oleh anak SMA memiliki sejarah dan makna yang besar.
"Jadi negara tidak asal-asalan tentunya. Penggunaan seragam bagi seluruh sekolah tujuannya itu untuk menumbuhkan rasa kebersamaan yang selaras dengan sila ketiga yakni persatuan Indonesia," ujar Dedi Supandi.