Adapun komoditas dominan yang berpengaruh untuk menyumbang indeks harga yang diterima petani yaitu kelapa sawit, cengkeh, lada, dan kopi.
Margo menyatakan, penurunan NTP terdalam terjadi di subsektor hortikultura, di mana NTP hortikultura turun 7,38 persen.
Penurunan itu terjadi karena indeks harga yang diterima petani turun 7,93 persen. Jauh lebih besar penurunannya kalau dibandingkan dengan indeks harga yang dibayar petani yang turun 0,59 persen.
"Jadi, sama-sama turun tapi penurunannya lebih tinggi indeks yang diterima petani. Sehingga NTP nya mengalami penurunan. Dan komoditas penyumbangnya yaitu bawang merah, cabai rawit, cabai merah, dan kol," ujar Margo.
Namun demikian, Margo menambahkan, yang perlu mendapatkan perhatian ialah kepada NTP yang nilainya di bawah 100, yaitu pada subsektor tanaman pangan.
"Ini di Agustus berada pada level 97,90. Artinya, nilai penerimaan rumah tangga di tanaman pangan itu dibanding nilai yang harus dibayarkan masih lebih tinggi nilai yang harus dibayarkan," ujar Margo.
Deplasi
Komoditas cabai merah, cabai rawit dan bawang merah ini masuk dalam kelompok pengeluaran Makanan, Minuman dan Tembakau yang memberi andil sebesar 0,48 persen terhadap deflasi Agustus.