Jakarta (ANTARA) - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 melaporkan bahwa jumlah kasus positif di Indonesia kini menjadi 6.306.686, setelah bertambah 5.163 kasus pada Jumat sampai dengan pukul 12.00 WIB.
Data Satgas yang diterima ANTARA di Jakarta pada Jumat menunjukkan lima daerah yang menyumbangkan kasus aktif terbanyak adalah DKI Jakarta 2.217 kasus, Jawa Barat 1.036 kasus, Banten 563 kasus, Jawa Timur 476 kasus dan Jawa Tengah 140 kasus.
Kemudian kasus aktif kini ada sebanyak 52.009 kasus, setelah mengalami penambahan 109 dari hari sebelumnya.
Tak hanya kasus aktif, angka kematian terus meningkat. Pada hari ini, sebanyak 26 orang dinyatakan telah meninggal akibat penularan COVID-19. Totalnya, angka kematian di Indonesia sudah menyentuh 157.343 jiwa.
Hari ini pun, sebanyak 5.867 orang dinyatakan sebagai suspek COVID-19, dengan 100.413 spesimen dilaporkan sudah diperiksa di seluruh laboratorium yang ada.
Walaupun demikian, Satgas mencatat jumlah pasien sembuh terus mengalami peningkatan yang signifikan. Sebanyak 5.028 pasien pada hari ini dinyatakan sembuh dari COVID-19. Dengan demikian, total akumulatif kesembuhan mencapai 6.097.334 pasien.
Sebelumnya, Juru Bicara Pemerintah Untuk Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito menyampaikan seluruh pihak harus terus mengasah kemampuan mengelola risiko penularan ketika COVID-19 menuju status endemi.
"Tugas kita bersama, kita saat ini khususnya menuju endemi COVID-19 yaitu terus mengasah kemampuan mengelola risiko penularan masing-masing secara kolektif," kata Wiku.
Hal itu bertujuan untuk mempertebal lapisan proteksi dari berbagai ancaman penularan dengan munculnya beberapa fenomena seperti penularan ulang setelah divaksin atau sembuh dari penyakit itu.
Dengan kompleksitas karakteristik virus COVID-19 yang terus berubah maka semakin besar proteksi yang dibutuhkan. Adapun proteksi tersebut berasal dari masyarakat yang tak abai dan mengikuti vaksinasi serta menjalankan hidup bersih dan sehat serta proteksi maksimal untuk populasi berisiko.
"Untuk itu perlu adanya proteksi maksimal yang dilakukan saat beraktivitas misalnya menjauhi keramaian maupun penggunaan masker dua lapis," katanya.
Sementara itu Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil menuturkan salah satu kunci pencapaian target vaksinasi COVID-19 di Provinsi Jawa Barat (Jabar) yang populasi penduduknya mencapai 50 juta jiwa ialah inovasi dan kolaborasi.
"Meski Jawa Barat memiliki populasi terbesar di indonesia, namun mampu mencapai target vaksinasi nasional dengan mengedepankan strategi inovasi dan kolaborasi," kata Ridwan Kamil saat memberikan amanat pada Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-77 Kemerdekaan RI di Lapangan Gasibu Kota Bandung, Rabu.
Pada kesempatan tersebut, Gubernur Ridwan Kamil melaporkan perkembangan capaian vaksinasi COVID-19 di Jawa Barat.
Dia mengatakan hingga 16 Agustus 2022, Jawa Barat telah melakukan vaksinasi dosis pertama mencapai angka 36.635.808 atau 85,98 persen.
Total vaksinasi dosis kedua mencapai angka 31.788.321 atau 74,60 persen dan total vaksinasi dosis ketiga mencapai angka 14.211.328 atau 33,35 persen.
Berdasarkan data tersebut, menurut Ridwan Kamil, dapat disimpulkan bahwa walaupun Jabar memiliki populasi terbesar di Indonesia, tetapi bisa mencapai target vaksin nasional dengan mengedepankan strategi inovasi dan kolaborasi.
Dia menuturkan tahun ini merupakan tahun ketiga bangsa Indonesia melaksanakan perayaan kemerdekaan dalam situasi pandemi COVID-19.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kasus positif COVID-19 RI bertambah 5.163 pada Jumat