Surabaya (ANTARA) - Tangis sedih warga mewarnai kegiatan "open house" atau pertemuan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dengan warganya yang digelar rutin setiap akhir pekan di Balai Kota Surabaya, Jawa Timur, Sabtu.
Pada kegiatan itu, Wali Kota Eri turut menenangkan salah satu warga yang tinggal di Rusun Romokalisari. Warga tersebut menangis karena tidak sanggup menceritakan persoalan kesedihan yang dialami oleh keluarganya.
"Suaminya tidak punya pekerjaan, dia tinggal di rusun, dan anaknya masuk dalam kategori disabilitas. Tadi sempat menangis. Tapi karena kita selesaikan bersama-sama, akhirnya dia bisa tersenyum," ujar dia.
Menurut dia, untuk menyelesaikan seluruh persoalan yang disampaikan warga, membutuhkan kerja sama dan gotong-gotong dari seluruh jajaran Pemkot Surabaya.
"Suaminya diberikan pekerjaan melalui program Padat Karya, serta ibu tersebut akan mendapat pelatihan untuk mengembangkan UMKM. Sehingga sang ibu mampu merintis usaha tanpa keluar rumah, agar bisa mengawasi anaknya yang masuk dalam kategori disabilitas," kata dia.
Tidak hanya itu saja, kegiatan itu juga diikuti oleh dua siswa SD Muhammadiyah 24 Kota Surabaya. Eri mengaku bangga, karena dua siswa tersebut berani menyampaikan persoalan yang ada di lingkungan pendidikannya. Yakni, terdapat siswa di sekolah tersebut yang mengalami kendala untuk melunasi biaya administrasi sekolah.
"Karena itu, saya sudah menyampaikan kepada dinas pendidikan untuk memastikan SD dan SMP, kalau dia termasuk kategori mitra warga atau MBR (masyarakat berpenghasilan rendah) maka Pemkot akan hadir di sana," kata dia.
Tangis sedih warnai pertemuan rutin akhir pekan warga-wali kota
Minggu, 24 Juli 2022 7:11 WIB