Benny menyampaikan realisasi pengeboran sumur pengembangan tersebut masih sejalan dengan rencana SKK Migas pada tahun 2022, meskipun masih ada beberapa kendala dalam perizinan dan ketersediaan rig yang menyebabkan beberapa keterlambatan kegiatan pengeboran.
Menurutnya, koordinasi dan kerja sama yang baik dengan pemangku kepentingan mampu meminimalkan keterlambatan realisasi pengeboran.
"Kami berharap ke depan para pemangku kepentingan dapat terus memberikan dukungannya untuk kegiatan hulu migas,” kata Benny.
Pada April 2022, sebanyak empat sumur pengembangan baru yang mulai dibor di Blok Rokan, Riau, berhasil memberikan laju alir awal produksi untuk masing-masing sumur melebihi 1.000 barel minyak per hari (BOPD).
“Keempat sumur itu berasal dari Lapangan Petani di Blok Rokan, ada 22 sumur pengembangan yang akan dibor sepanjang tahun 2022. Status saat ini sudah ada 11 sumur yang onstream dengan total laju alir awal produksi sebesar 6.760 BOPD, hasil ini jauh melampaui target perkiraan produksi 2.192 BOPD,” kata Benny.