Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril pun telah mengatakan rencana pemerintah menerapkan vaksin dosis penguat atau booster sebagai syarat perjalanan merupakan bentuk pengetatan protokol kesehatan seiring laju peningkatan kasus COVID-19 di sejumlah daerah.
Menurut Erna berdasarkan indikator level krisis penyebaran COVID-19 hingga Sabtu (2/7), peningkatan grafik kasus positif penyakit tersebut di tengah penyebaran sub varian Omicron BA.4 dan BA.5 ini terdapat 16,38 persen per 100.000 penduduk, indikator perawatan pasien positif COVID-19 di rumah sakit hanya sebanyak 2,06 per 100.000 penduduk an angka angka kematian nihil atau nol persen, sehingga laju penularannya dikategorikan tingkat I.
Sementara, proporsi orang positif COVID-19 atau positivity rate sebesar 5,15 persen per minggu, rasio kontak erat 2,67 per minggu dan keterisian tempat tidur rumah sakit (RS) sebesar 5,15 persen masuk kategori terbatas. Kemudian berdasarkan indikator capaian vaksinasi sudah lebih dari 100 persen dari 819.444 orang target sasaran, sehingga masuk ke dalam kategori memadai.
Kemudian, per Senin (4/7), capaian vaksinasi penguat di daerah tersebut sebanyak 37,62 persen atau 308.257 orang. Dari target tersebut, data remaja yang telah melaksanakan vaksinasi penguat di Kota Bogor menjadi data terendah yakni 5,54 persen atau 5.784 orang.
Sementara, tenaga kesehatan telah mencapai 48,46 persen atau 36.194 orang, petugas publik sebanyak 66,14 persen atau 48.780 orang dan masyarakat umum dan rentan sebanyak 36,80 persen atau 205.144 orang, demikian Erna Nuraena
Sebelumnya Status level PPKM sejumlah daerah dalam perpanjangan Instruksi Mendagri terkait pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) kembali dinaikkan untuk mengatasi penyebaran COVID-19 varian BA.4 dan BA.5.
Grafik kasus positif COVID-19 Kota Bogor naik
Rabu, 6 Juli 2022 16:19 WIB