Jakarta (ANTARA) - Pengelola jalan tol PT Jasa Marga mengabarkan bahwa penanganan kecelakaan di tol Purbaleunyi (Cipularang) KM 92 atau di sekitar daerah Plered arah Jakarta telah selesai.
"02.09 WIB #Kecelakaan_Purbaleunyi di Plered KM 92 arah Jakarta SELESAI PENANGANAN petugas," tulis akun resmi twitter Jasa Marga @PTJASAMARGA, Senin dini hari.
Belum diketahui penyebab kecelakaan yang dikabarkan melibatkan 17 kendaraan ini, dan apakah ada korban akibat kecelakaan ini atau tidak.
Sebelumnya, belasan kendaraan dikabarkan terlibat kecelakaan beruntun di KM 92 Tol Cipularang arah Cikampek dan Jakarta pada Minggu (26/6) malam.
Hal tersebut diketahui luas melalui video yang beredar dan viral di media sosial dengan memperlihatkan sejumlah kendaraan sudah dalam posisi tak beraturan dengan badan mobil yang hancur di ruas tol tersebut.
Dalam video yang diterima di Jakarta, Senin dini hari itu, terdengar sirine polisi dan tampak beberapa orang dengan wajah cukup tegang melihat situasi.
Dalam video itu seorang wanita menjelaskan situasi kecelakaan, di mana dia menyebut jika ada 15 kendaraan yang terlibat kecelakaan beruntun dan penyebabnya adalah bus yang mengalami rem blong.
"Alhamdulillah, aku, bapakku, suamiku dan adikku selamat. Kita berempat habis nengok anak dari Bandung Alhamdulillah selamat. Ini tabrakan beruntun di KM 92 ada 15 mobil. Awalnya bis ini kayaknya remnya blong dan sekarang kayaknya supirnya kabur. Nih kecelakaan di KM 92 arah Bandung menuju Jakarta," sebut wanita dalam video yang diduga korban kecelakaan, dengan nada panik.
Belum diketahui apakah ada korban jiwa dalam insiden tersebut. Begitu juga penyebab kecelakaan.Hanya saja, ruas tol dari Bandung menuju Jakarta yang menjadi tempat kejadian perkara (TKP) macet total yang dikabarkan hingga belasan kilometer.
Dari informasi yang beredar, kecelakaan lalu lintas itu terjadi sekitar pukul 21.00 WIB dan melibatkan 17 kendaraan.
Pihak petugas pengamanan jalan tol hingga saat ini belum berhasil dihubungi, namun dari informasi, bahwa lalu lintas dialihkan sementara ke Padalarang Timur atau pintu tol Cikamuning untuk penanganan kecelakaan di lokasi.
Standar bintang tiga
PT Jasa Marga (Persero) Tbk mengungkapkan Jalan Tol Jagorawi dan Cipularang meraih Standar Internasional Bintang Tiga terkait road asssement.
Direktur Jasa Marga Subakti Syukur mengatakan, hasil penilaian jalan tol pertama di Indonesia ini telah memenuhi target pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) yang dicanangkan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), serta target Global Road Safety Performance (GRSP) untuk mencapai standar teknis yang memperhatikan keselamatan jalan.
”Road assessment adalah upaya kami untuk memastikan jalan yang lebih berkeselamatan berdasarkan standar internasional. Dengan mencapai rating bintang tiga atau lebih berdasarkan Standar Global iRAP, yang artinya aman dan lebih baik dalam rangka memastikan keselamatan infrastruktur jalan,” ujar Subakti Syukur dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.
Untuk menjalankan road assessment program, Jasa Marga menjalin kerja sama dengan International Road Assessment Programme (iRAP). Melalui kerja sama ini, Jasa Marga mendapat pelatihan dari iRAP mengenai proses pelaksanaan road assessment.
CEO iRAP Rob McInerney mengucapkan selamat kepada Jasa Marga atas komitmen dan pencapaian yang telah didapatkan.
"Pencapaian ini akan memberikan manfaat keselamatan bagi pelanggan mereka dan merupakan kontribusi signifikan untuk memenuhi target SDGs oleh PBB yaitu mencapai rating bintang 3 atau lebih baik," kata Rob.Jasa Marga bekerja sama dengan Universitas Indonesia (UI) dan Institut Teknologi Bandung (ITB) telah menyelesaikan road assessment terhadap Jalan Tol Jagorawi dan Jalan Tol Cipularang. Dari hasil asesmen tersebut, kedua jalan tol yang dikelola oleh Jasa Marga ini masing-masing mencapai target rating bintang 3.
Hasil ini merupakan rating bintang keseluruhan yang diambil dari rata-rata penilaian asesmen tiap jalan tol. Komponen penilaian road assesment secara keseluruhan melingkupi penilaian sarana perlengkapan jalan serta kondisi jalan dari total panjang jalan tol.
Untuk Jalan Tol Jagorawi dari total asesmen panjang jalan 86,20 Km (arah Jakarta dan arah Bogor) mendapatkan 3 jenis rating dengan rincian rating bintang 5 (sebesar 5,8 persen untuk 5 Km), rating bintang 4 (sebesar 75,64 persen untuk 65,20 Km) dan rating bintang 3 (sebesar 18,56 persen 16,00 Km).
Sedangkan untuk Jalan Tol Cipularang dari penilaian total asesmen panjang jalan 112,90 Km (arah Jakarta dan arah Bandung) memiliki 2 jenis rating dengan rincian rating bintang 4 (sebesar 41,54 persen dari 46,90 Km) dan rating bintang 3 (sebesar 58,46 persen untuk 66,00 Km).
Road assesment ini bertujuan untuk menekan angka kematian dan cedera akibat kecelakaan lalu lintas di jalan. Selain itu, road assessment bertujuan untuk mendukung pencapaian pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) yang dicanangkan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), serta target Global Road Safety Performance (GRSP) dan Rencana Umum Nasional Keselamatan (RUNK) Jalan Indonesia 2011 - 2035.
Dalam pelaksanaan road assessment, Jasa Marga memanfaatkan mobil Hawkeye 2000 yakni sebuah mobil pintar berbasis sensor yang mampu mendeteksi potensi kerusakan jalan. Kendaraan ini digunakan oleh anak usaha Jasa Marga yakni PT Jasamarga Tollroad Maintenance (JMTM), yang bergerak di bidang pemeliharaan jalan tol.