Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) jelang akhir pekan menguat di tengah aksi jual investor asing.
IHSG ditutup menguat 44,67 poin atau 0,64 persen ke posisi 7.042,94. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 5,77 poin atau 0,57 persen ke posisi 1.018,99.
"Indeks saham di Asia sore ini mayoritas ditutup naik karena investor mengevaluasi prospek ekonomi serta mengurangi ekspektasi terhadap inflasi dan kenaikan suku bunga," ungkap Tim Riset Phillip Sekuritas dalam ulasannya di Jakarta, Jumat.
Investor berusaha mencari jawaban atas pertanyaan apa yang akan berikutnya terjadi jika resesi ekonomi menjadi kenyataan. Salah satu skenario adalah tekanan inflasi akan mereda sehingga membatasi ruang gerak bagi bank sentral untuk menaikkan suku bunga acuan.
Investor mulai menghapus ekspektasi kenaikan suku bunga oleh bank sentral AS The Federal Reserve setelah Desember 2022 dan bahkan mulai berspekulasi adanya pemangkasan suku bunga pada 2023 dengan alasan mulai turunnya harga berbagai komoditas yang menjadi bahan mentah dalam proses pengolahan atau manufaktur.
Dengan demikian, ekspektasi inflasi juga menjadi semakin moderat meskipun masih menjadi bahan perdebatan apakah tren penurunan harga komoditas akan terus berlanjut pada semester II 2022.
Dibuka menguat, IHSG menghabiskan waktu di zona hijau hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG terus berada di teritori positif hingga penutupan bursa saham.
Sepanjang jam perdagangan hari ini, saham yang mengalami penguatan terbesar diantaranya TLKM, ASII, BIPI, HEAL, BBHI. Sedangkan saham-saham yang mengalami penurunan terbesar diantaranya GOTO, BMRI, MDKA, BBRI, BBCA.
Baca juga: IHSG BEI dibuka menguat ke posisi 7.022,54
Baca juga: IHSG BEI menguat ke posisi 6.998,27
Baca juga: IHSG BEI dibuka melemah ke posisi 6.978,39
IHSG BEI jelang akhir pekan menguat ke posisi 7.042,94
Jumat, 24 Juni 2022 17:21 WIB