ANTARAJAWABARAT.com, 2/8 - Kementerian Kelautan dan Perikanan berencana mewujudkan kawasan Minapolitan ikan hias di Kota Bekasi, Jawa Barat, menyusul adanya potensi bisnis mencapai Rp27 miliar pertahun.
"Kawasan minapolitan itu akan menjadi sentra pengembangan dan budidaya ikan hias," ujar Dirjen Perikanan Budidaya, Slamet Subjakto, di Bekasi, Kamis.
Keinginan pihaknya menjadikan Kota Bekasi sebagai Minapolitan ikan hias agar di wilayah setempat mampu menghasilkan produk ikan hias unggulan.
Untuk meweujudkan produk ikan hias yang unggul, kata dia, pengusaha harus memenuhi beberapa hal, seperti peningkatan mutu dan kualitas sesuai dengan standar internasional.
"Pengusaha juga harus bisa mengembangkan produk dari ikan hias bernilai jual rendah ke ikan hias bernilai jual tinggi, serta penguatan dan pengembangan pasar ikan hias domestik dan internasional," katanya.
Data melalui United Nation Commodity Trade Statistics Database bahwa sampai 2012, INdonesia baru menguasai enam persen perdagangan ikan hias dunia. Indonesia kalah dengan Singapura yang menguasai 18 persen, Spanyol 12 persen, Jepang 10 persen, dan Malaysia 6,4 persen.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) Desember 2011, kata dia, volume ekspor ikan hias mencapai 1,59 juta ekor atau mengalami penurunan 20.38 persen yang di dalamnya termasuk Bekasi sebagai salah satu pengekspor ikan hias.
"Padahal, berdasarkan data Dewan Ikan Hias Indonesia, Kota Bekasi memiliki potensi 23 kelompok pedagang ikan, 33 spesies ikan hias dengan kualitas produksi 45,6 juta ekor pertahun atau setara dengan Rp27 miliar per tahun.
Andi Firdaus
KKP JADIKAN BEKASI MINAPOLITAN IKAN HIAS
Kamis, 2 Agustus 2012 15:16 WIB