ANTARAJAWABARAT.com,31/7 - Komisi B DPRD Jawa Barat mengusulkan agar pengiriman logistik seperti sembako dilakukan melalui jalur kereta api yakni dikirim dari dry port Terminal Peti Kemas Bandung (PTKB) Gedebage ke daerah tujuan.
"Harus kami akui bahwa selama ini sistem logistik di Jabar itu sangat jelek. Ini harus dibuatkan solusinya yakni bagaimana kalau akomodasi logistik itu pakai jalur kereta api," kata Ketua Komisi B DPRD Jawa Barat Selly Gantina, di Bandung, Selasa.
Ia menuturkan, pengiriman logistik melalui jalur kereta api dinilai bisa mengurangi permasalahan kerusakan jalan seperti di Jalur Pantura akibat kendaraan yang membawa logistik melebihi kapasitasnya.
"Selama ini kita tahunya bahwa jalan di Pantura itu rusak karena kendaraan besar yang melintas wilayah tersebut. Nah, kalau dengan menggunakan kereta api maka itu semua bisa diminimalisir," ujar dia.
Selain itu, kata Selly, pengiriman logistik melalui jalur kereta api juga bisa mencegah keterlambatan pengiriman barang yang akan berdampak pada kenaikan harga.
"Kalau melalui jalur darat dalam hal ini dikirim menggunakan kendaraan bermotor, jika logistik berupa sembako telat karena jalan rusak atau kena macet maka secara tidak langsung harga sembako akan naik dengan cepat. Tapi kalau melalui jalur kereta api, lagi-lagi ini bisa diminimalisir," katanya.
Dikatakannya, apabila pengiriman logistik di Jawa Barat dilakukan dengan jalur kereta api maka ke depannya bisa dibangun sebuah badan usaha milik daerah (BUMD) yang khusus mengurusi masalah tersebut.
"Bukan tidak mungkin kalau ke depan bisa dibangun sebuah BUMD di dry pot Gedebage," kata Selly.
Sementara itu, Manajer PT Kereta Api (PT KA) TPKB Gedebage Eko Suminto menambahkan dry port Gede Bage sendiri memiliki kemampuan beban angkut hingga 15 ton untuk gerbong 20 TEUs (twenty-foot equivalent units) dan 30 ton untuk gerbong 40 TEUs.
"Pengiriman satu kereta ini terbilang stabil sejak kami mengubah pelayanan pada 2011 lalu. TPKB Gedebage dulu menggunakan layanan ritel dalam mengangkut peti kemas menuju Pelabuhan Tanjung Priok," kata Eko. ***2***
Ajat S