Sementara itu, kewajiban minimum GWM rupiah untuk bank umum Syariah dan unit usaha syariah yang pada saat ini sebesar empat persen akan naik menjadi 4,5 persen mulai 1 Juni 2022, 6 persen mulai 1 Juli 2022, dan 7,5 persen mulai 1 September 2022.
Untuk ke depan, lanjut Revandra, faktor yang dapat berpengaruh pada rupiah adalah laporan inflasi bulanan Indonesia.
Badan Pusat Statistik (BPS) akan merilis data inflasi pada bulan Mei 2022 pada Kamis siang ini.
Baca juga: Rupiah masih berpeluang menguat meski dibayangi kekhawatiran resesi global
"Kenaikan inflasi Indonesia yang diprediksi lebih landai dari laporan bulan sebelumnya, akan memberikan sentimen positif untuk rupiah," ujar Revandra.
Ariston memperkirakan rupiah hari ini bergerak di kisaran Rp14.550 per dolar AS hingga Rp14.650 per dolar AS.
Pada Selasa (31/5) lalu, rupiah ditutup melemah 21 poin atau 0,15 persen ke posisi Rp14.578 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.557 per dolar AS.