"Ketika naskah digital diterbitkan ke internet oleh British Library dengan creative commons license, sehingga siapa saja dapat memanfaatkannya dan tidak perlu meminta izin terlebih dahulu kepada kami," imbuhnya.
Annabel memaparkan manfaat naskah digital adalah menyokong penelitian filologi, memudahkan penerbitan edisi teks akademik, memasyarakatkan naskah melalui penerbitan teks lebih populer, serta penyediaan bahan proyek akademik seperti alih aksara melalui crowd-sourcing.
Baca juga: Sejarawan Unpad: Bongkar naskah tumbuhan obat era kolonial
Pustakawan Perpusnas, Aditia Gunawan mengatakan digitalisasi naskah kuno sangat membantu para filolog dan peneliti untuk meningkatkan kualitas risetnya, juga mempercepat proses penelitian. Selain itu, perspektif ilmu filologi akan sangat luar biasa ke depannya.
"Karena memungkinkan kita juga untuk mengkaji naskah atau teks yang klasik dan kuno secara lebih multidisplin juga lintas wilayah. Jadi, banyak kesempatan yang dapat dieksplorasi lebih jauh dan bisa diakselerasi berkat adanya teknologi digital," kata Aditia.