Bengaluru, India (ANTARA) - Harga emas turun di perdagangan Asia pada Rabu sore, tertekan dolar AS yang menguat, sementara investor menunggu risalah dari pertemuan kebijakan Federal Reserve AS bulan Mei sebagai isyarat tentang besarnya kenaikan suku bunga bank sentral yang akan datang.
Emas di pasar spot melemah 0,5 persen, menjadi diperdagangkan di 1.857,39 dolar AS per ounce pada pukul 06.36 GMT, setelah naik ke level tertinggi sejak 9 Mei di 1.869,49 dolar AS pada Selasa (24/5/2022). Emas berjangka AS juga turun 0,5 persen menjadi diperdagangkan di 1.856,00 dolar AS per ounce.
Baca juga: Harga mas naik dekati level tertinggi karena dolar AS turun
Indeks dolar menguat setelah mencapai level terendah dalam sebulan di sesi sebelumnya, membuat emas yang dinilai dengan greenback lebih mahal bagi pembeli yang memegang mata uang lainnya.
"Pedagang akan mengamati risalah FOMC (Komite Pasar Terbuka Federal) untuk petunjuk kebijakan di luar Juni dan Juli, karena ekspektasi kenaikan suku bunga September bisa sangat penting untuk harga emas," kata Stephen Innes, Managing Partner di SPI Asset Management.
FOMC diperkirakan akan merilis risalah dari pertemuan kebijakan 3-4 Mei pada Rabu pukul 18.00 GMT.