ANTARAJAWABARAT.com, 20/6 - Sekitar seribuan warga Pangalengan Kabupaten Bandung, Rabu (20/6) mengikuti doa bersama atau istighatsah di Mesjid Agung Pangalengan yang selesai dibangun setelah ambruk dilanda gempa bumi tahun 2009.
Kegiatan doa bersama sekaligus syukuran itu dihadiri oleh Muspida Kabupaten Tasikmalaya serta sejumlah pucuk pimpinan perusahaan yang berlokasi di kawasan itu.
Selain alim ulama dari Bandung selatan, hadir pula Kapolres Bandung AKBP Sandy Nugroho, CEO PT Star Energi (Tbk) Robby Suparman serta undangan lainnya.
"Kegiatan doa bersama ini merupakan bentuk syukur dari masyarakat Pangalengan atas rampungnya pembangunan mesjid ini," kata DKM Mesjid Agung Pangalengan, Ustadz Muchtar.
Menurut dia, Mesjid Agung Pangalengan sebelumnya mengalami kerusakan parah dan ambruk pada saat dilanda gempa tiga tahun lalu, namun saat ini sudah berhasil dibangun kembali atas kerjasama warga Pangalengan dan sejumlah donatur, terutama perusahaan yang beroperasi dan berusaha di wilayah itu.
Kegiatan yang dirangkai dengan sosialisasi CSR dan penyampaian bantuan dari PT Star Energi itu juga sebagai syukuran warga Pangalengan dan sekitarnya atas hasil bumi dikawasan itu.
Pada kesempatan itu, PT Star Energi, yang merupakan perusahaan pembangkit listrik tenaga panas bumi yang berlokasi di Pangalengan dan Kertasari Kabupaten Bandung itu menyerahkan bantuan senilai Rp100 juta, bantuan bagi DKM di Pangalengan serta menyantuni seratus anak yatim.
"Kegiatan dukungan bantuan pembangunan infrastruktur ini merupakan salah satu program CSR perusahaan kami yang berusaha dan beroperasi di Pangalengan sekaligus membuktikan bahwa kami merupakan bagian dari masyarakat Pangalengan," kata CEO Star Energy, Robby Suparman.
Menurut Robby, perusahaan yang dipimpinnya itu ikut melakukan langkah pembangunan infrastruktur pasca gempa bumi yang melanda kawasan itu serta mendukung masyarakat untuk membangun fasilitas lainnya yang rusak.
"Program CSR ini disinergikan dengan program dari pemerintah daerah Kabupaten Bandung, kami fokuskan untuk program yang tidak masuk dalam anggaran APBD," kata Robby.
Selain membangun infrastruktur, program CSR juga disalurkan dalam bentuk bantuan pendidikan, pemberdayaan ekonomi dan pendampingan usaha.
Sementara itu Vice Presiden Eksternal Relation & Security Star Energi Asrul Saleh Amru menyebutkan perusahaannya pada 2012 menyalurkan CSR sekiktar Rp6 miliar hingga Rp7 miliar.
Sementara itu Kepala Bagian Sosial Pemkab Bandung Kawaludin menyebutkan, program CSR di Kabupaten Bandung ikut berperan dalam pembangunan infrastruktur dan pemberdayaan masyarakat.
"Dana CSR jumlahnya cukup besar yang terserap di Kabupaten Bandung, biasanya mereka langsung menyalurkannya melalui program-program yang disinergiskan dengan program dari pemerintah," kata Kawaludin.
Menurut dia, anggaran pemerintah untuk pembangunan terbatas dan tidak bisa memenuhu seluruhnya kebutuhan pembangunan yang dibutuhkan masyarakat, sehingga kehadiran CSR sangat signifikan, dan programnya juga terus bertambah dan berkesinambungan.***3***
ANTARAJAWABARAT.com, 20/6 - Sekitar seribuan warga Pangalengan Kabupaten Bandung, Rabu (20/6) mengikuti doa bersama atau istighatsah di Mesjid Agung Pangalengan yang selesai dibangun setelah ambruk dilanda gempa bumi tahun 2009.
Kegiatan doa bersama sekaligus syukuran itu dihadiri oleh Muspida Kabupaten Tasikmalaya serta sejumlah pucuk pimpinan perusahaan yang berlokasi di kawasan itu.
Selain alim ulama dari Bandung selatan, hadir pula Kapolres Bandung AKBP Sandy Nugroho, CEO PT Star Energi (Tbk) Robby Suparman serta undangan lainnya.
"Kegiatan doa bersama ini merupakan bentuk syukur dari masyarakat Pangalengan atas rampungnya pembangunan mesjid ini," kata DKM Mesjid Agung Pangalengan, Ustadz Muchtar.
Menurut dia, Mesjid Agung Pangalengan sebelumnya mengalami kerusakan parah dan ambruk pada saat dilanda gempa tiga tahun lalu, namun saat ini sudah berhasil dibangun kembali atas kerjasama warga Pangalengan dan sejumlah donatur, terutama perusahaan yang beroperasi dan berusaha di wilayah itu.
Kegiatan yang dirangkai dengan sosialisasi CSR dan penyampaian bantuan dari PT Star Energi itu juga sebagai syukuran warga Pangalengan dan sekitarnya atas hasil bumi dikawasan itu.
Pada kesempatan itu, PT Star Energi, yang merupakan perusahaan pembangkit listrik tenaga panas bumi yang berlokasi di Pangalengan dan Kertasari Kabupaten Bandung itu menyerahkan bantuan senilai Rp100 juta, bantuan bagi DKM di Pangalengan serta menyantuni seratus anak yatim.
"Kegiatan dukungan bantuan pembangunan infrastruktur ini merupakan salah satu program CSR perusahaan kami yang berusaha dan beroperasi di Pangalengan sekaligus membuktikan bahwa kami merupakan bagian dari masyarakat Pangalengan," kata CEO Star Energy, Robby Suparman.
Menurut Robby, perusahaan yang dipimpinnya itu ikut melakukan langkah pembangunan infrastruktur pasca gempa bumi yang melanda kawasan itu serta mendukung masyarakat untuk membangun fasilitas lainnya yang rusak.
"Program CSR ini disinergikan dengan program dari pemerintah daerah Kabupaten Bandung, kami fokuskan untuk program yang tidak masuk dalam anggaran APBD," kata Robby.
Selain membangun infrastruktur, program CSR juga disalurkan dalam bentuk bantuan pendidikan, pemberdayaan ekonomi dan pendampingan usaha.
Sementara itu Vice Presiden Eksternal Relation & Security Star Energi Asrul Saleh Amru menyebutkan perusahaannya pada 2012 menyalurkan CSR sekiktar Rp6 miliar hingga Rp7 miliar.
Sementara itu Kepala Bagian Sosial Pemkab Bandung Kawaludin menyebutkan, program CSR di Kabupaten Bandung ikut berperan dalam pembangunan infrastruktur dan pemberdayaan masyarakat.
"Dana CSR jumlahnya cukup besar yang terserap di Kabupaten Bandung, biasanya mereka langsung menyalurkannya melalui program-program yang disinergiskan dengan program dari pemerintah," kata Kawaludin.
Menurut dia, anggaran pemerintah untuk pembangunan terbatas dan tidak bisa memenuhu seluruhnya kebutuhan pembangunan yang dibutuhkan masyarakat, sehingga kehadiran CSR sangat signifikan, dan programnya juga terus bertambah dan berkesinambungan.***3***
