WHO merilils gejala klinis pada kasus yang teridentifikasi adalah hepatitis akut dengan peningkatan enzim hati, sindrom jaundice akut, dan gejala gastrointestinal (nyeri abdomen, diare dan muntah-muntah) dan sebagian besar kasus tidak ditemukan adanya gejala demam.
Pada ketiga pasien yang ditemukan di Indonesia, meninggal dalam kurun waktu yang berbeda dengan rentang dua minggu terakhir hingga 30 April 2022.
Dia menjelaskan untuk mencegah anak terkena hepatitis akut, terdapat lima langkah untuk menghindarkan virusnya memasuki saluran cerna yakni rutin mencuci tangan dengan sabun, pastikan makanan dalam keadaan matang dan bersih, tidak bergantian alat makan dengan orang lain, menghindari kontak dengan orang sakit dan menjaga kebersihan ruang dan lingkungan.
Ada pula empat langkah untuk menghindari penularan melalui saluran nafas, yaitu kurangi mobilitas, gunakan maasker jika bepergian, jaga jarak dengan orang lain, hindari keramaian atau kerumunan.
"Itu mengapa protokol kesehatan masih perlu ditaati masyarakat," katanya.
Baca juga: Dinkes Kota Bogor targetkan 30 persen warga vaksin penguat sebelum Lebaran