Alasan pengunduran diri Direktur Perumda Trans Pakuan
Rabu, 11 Mei 2022 10:58 WIB
Transportasi baru kota hujan itu merupakan bus ukuran sedang yang menggantikan Bus Trans Pakuan dikelola PDJT sebelumnya yang gagal manajemen dan menyisakan sejumlah tanggung jawab keuangan yang belum terselesaikan.
Antara lain hutang gaji karyawan sebesar Rp2,5 miliar, kejelasan aset Rp35 miliar yang kini dikabarkan tinggal Rp600 juta dan amanat Gubernur Jawa Barat soal uji tuntas aset sebelum menggunakan dana penyertaan modal pemerintah (PMP) Rp5,5 miliar.
Baca juga: Bima Arya sebut Manajemen Perumda Trans Pakuan masih solid
Biskita Trans Pakuan hadir dengan konsep baru, fasilitas bus memadai dan memiliki jaminan operasional karena disubsidi oleh Kemenhub dengan BTS yang membayar setiap ritase bus yang beroperasi setiap harinya.
Kehadiran bus Biskita Trans Pakuan ini sempat memberi kesan ambigu dalam pengelolaannya karena ternyata dikelola oleh tiga perusahaan yakni Koperasi Duta Jasa Angkutan Mandiri (Kodjari) sebagai pemilik bus, PDJT sebagai pengelola operasional dan PT Eka Sari Lorena Transport yang membantu di sisi sumber daya manusia (SDM) untuk manajemen dan operasional di awal dengan sebutan Konsorsium.
Lalu dikabarkan PT Eka Sari Lorena Transport sudah tidak ikut lagi dalam mengelola Biskita Trans Pakuan tersebut dan menyisakan dua perusahaan lainnya, yakni Kodjari dan PDJT yang kini disebut Perumda Trans Pakuan.