Cianjur (ANTARA) - Polres Cianjur, Jawa Barat, masih menyiagakan tim pengurai antrean di sejumlah titik rawan macet, meski arus kendaraan yang melintas di jalur utama Cianjur berangsur normal.
Pantauan ANTARA, memasuki H+6 lebaran Senin, volume kendaraan dengan ciri khas mudik, mulai normal setelah mengalami puncaknya pada H+4 dan H+5 lebaran dengan jumlah kendaraan yang melintas lebih dari 80.000 kendaraan roda empat dan roda dua.
Selama puncak arus balik, sejumlah rekayasa dan penyekatan dilakukan petugas di 12 pos pam yang dibangun untuk memberikan pelayanan, pengamanan dan pengawasan untuk pemudik yang melintas, sehingga dapat mengantisipasi terjadinya macet total selama arus mudik dan balik.
Volume kendaraan dengan ciri khas menuju Bogor atau sebaliknya menuju Bandung, masih terlihat cukup tinggi didominasi kendaraan pemudik dengan tujuan balik dan pemudik yang terlambat mudik, didominasi pengendara roda dua dengan tujuan kabupaten/kota di Jawa Barat.
Kapolres Cianjur AKBP Doni Hermawan, mengatakan hingga puncak arus balik dua hari terakhir, pihaknya memberlakukan sejumlah rekayasa dan penyekatan hingga sistem satu arah ketika melihat ekor antrean lebih dari 15 kilometer menuju arah Bogor, sebagai upaya mencegah terjadinya macet total.
Penerapan tersebut, dinilai cukup efektif memutus antrean yang sempat mengular dengan laju kendaraan tersendat hingga puluhan menit, namun tidak menyebabkan macet total selama puncak arus mudik dan balik di sepanjang jalur utama Cianjur.
"Untuk arus balik hari ini masih terjadi, namun volume kendaraan yang melintas dengan ciri khas mudik masih terlihat namun sudah tidak tinggi. Kami masih siagakan anggota pos pam dan tim pengurai antrian hingga hari terakhir H+7," katanya.