Jakarta (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka pengangguran di Indonesia pada Februari 2022 berkurang 350 ribu orang menjadi 8,4 juta orang, dari 8,75 juta pada Februari 2021.
Dengan demikian, tingkat pengangguran terbuka (TPT) tercatat menurun dari 6,26 persen menjadi 5,83 persen.
Baca juga: Pengangguran di Kabupaten Bogor berkurang 50.127 orang
"Namun angka pengangguran ini belum kembali ke posisi sebelum krisis pandemi COVID-19 yang mencatat 6,93 juta pengangguran pada Februari 2020 dengan TPT sebesar 4,96 persen," kata Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers di Jakarta, Senin.
Pada Februari 2022, TPT laki-laki tercatat sebesar 6,31 persen, lebih tinggi dibanding TPT perempuan yang sebesar 5,09 persen.
Apabila dilihat menurut daerah tempat tinggal, Ia menyebutkan TPT perkotaan sebesar 7,61 persen atau lebih tinggi hampir dua kali TPT di daerah perdesaan yang sebesar 3,72 persen.Sementara TPT penduduk kelompok umur muda (15—24 tahun) merupakan TPT tertinggi yaitu mencapai 17,08 persen, sedangkan TPT penduduk kelompok umur tua (60 tahun ke atas) merupakan yang paling rendah, yakni sebesar 1,22 persen.
Apabila dilihat berdasarkan pendidikan tertinggi yang ditamatkan oleh angkatan kerja, kata Margo, TPT dari tamatan sekolah menengah kejuruan (SMK) masih merupakan yang paling tinggi dibandingkan tamatan jenjang pendidikan lainnya, yaitu sebesar 10,38 persen.
Sementara TPT yang paling rendah adalah pada pendidikan sekolah dasar (SD) ke bawah, yaitu sebesar 3,09 persen.
Ia berpendapat kondisi ketenagakerjaan Indonesia sampai dengan Februari 2022 belum sepenuhnya pulih dari kondisi sebelum pandemi COVID-19.
"Secara umum kondisi ketenagakerjaan kita membaik dari 2021, tapi kalau dibandingkan sebelum pandemi ini belum sepenuhnya pulih," sebutnya.
Baca juga: Bupati Bandung berharap pinjaman bergulir tekan pengangguran dua persen