Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis pagi tertekan ekspektasi kenaikan suku bunga acuan Amerika Serikat (AS) yang agresif minggu depan.
Rupiah bergerak melemah 29 poin atau 0,2 persen ke posisi Rp14.442 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.413 per dolar AS.
"Nilai tukar rupiah berpotensi tertekan terhadap dolar AS menjelang libur Lebaran ini," kata Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra kepada Antara di Jakarta, Kamis.
Pelaku pasar, lanjut dia, mungkin mengantisipasi pengumuman kebijakan suku bunga acuan bank sentral AS, Federal Reserve (Fed), yang akan diumumkan pada hari Kamis, 5 Mei 2022 dinihari di mana pada tanggal tersebut perbankan nasional masih tutup karena libur Lebaran.
Pasar menantikan arah kebijakan The Fed selanjutnya apakah semakin agresif mengetatkan kebijakan moneter atau tidak.
"The Fed diekspektasikan menaikkan suku bunga acuan 50 basis poin pada rapat minggu depan," jelasnya.
Di sisi lain, kata Ariston, sentimen pasar terhadap aset berisiko terlihat lebih positif hari ini di mana sebagian besar indeks saham Asia terlihat dibuka menguat.
Rupiah pagi tertekan ekspektasi kenaikan suku bunga acuan AS
Kamis, 28 April 2022 10:23 WIB