Tak disangka usaha ritel ini tetap bertahan hingga kini, walau ia sama sekali tidak pernah bisa menjawab jika ditanya berapa besar omset per bulannya.
“Yang penting asal muter saja, itu niat saya dari awal. Sama sekali tidak bisa jawab jika ditanya berapa omsetnya, yang penting bisa bayar karyawan dan mitra kerja,” kata Eva.
Dengan menggunakan merek dagang Jejak Aisyah, hijab berbahan kain jumputan ini sudah menyebar ke seluruh penjuru negeri, mulai dari Aceh hingga Papua.
Memanfaatkan jaringan sanak keluarga, hingga dirinya sendiri yang sebelumnya pernah berprofesi sebagai penyiar radio di Medan dan Jakarta dan manajer artis, Eva mampu menjamah rekan-rekan sesama Muslim yang ingin berbagi (sedekah).
Mulai dari perkumpulan perempuan yang berprofesi sebagai dokter, yang mana setidaknya ada 100 dokter yang sudah menggunakan kain jumputan produksinya, hingga sejumlah artis papan atas.
“Seperti Luna Maya, itu mau endorse tanpa dibayar. Ini karena saya jelaskan bahwa kain ini dijual untuk membantu perajin dan akan disumbangkan juga untuk amal,” kata dia.
Selain itu ada juga Tissa Biani yang mau membuat beragam kreasi dalam menggunakan kain jumputan lalu diunggah di laman media sosial Instagramnya.
Spektrum - Ketika cahaya Islam menyentuh Aisyah
Oleh Dolly Rosana Senin, 11 April 2022 4:35 WIB