Jakarta (ANTARA) - Sistem Pemupukan Berimbang dari Pupuk Indonesia Group telah menghasilkan kentang super di Garut dengan bobot yang lebih berat, lebih padat, namun dengan pengaplikasian pupuk yang lebih irit.
“Hasil panen setelah demplot, kentang lebih padat, lebih berat. Modal pun lebih irit karena pekerjaan tidak ribet,” kata petani muda di Garut Ayi Rosandi usai mengikuti demonstrasi plot (demplot) pemupukan berimbang Pupuk Indonesia dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Selasa.
Baca juga: Pupuk Kujang pastikan pupuk subsidi tersedia aman untuk Garut capai 65.326 ton
Pupuk Indonesia melakukan demplot di Desa Cigedug, Kecamatan Cigedug, Kabupaten Garut dengan sistem pemupukan berimbang. Ayi menuturkan kentang hasil demplot tumbuh besar dan hasil panen ladangnya kembali diminati Indofood untuk bahan baku keripik. “Hasil panen kali ini menghasilkan kentang yang masuk standar Indofood. Ini adalah pembuktian, produk Pupuk Indonesia bisa menghasilkan kentang kualitas super,” ujarnya.
Desa Cigedung memang menjadi salah satu tempat penghasil kentang berkualitas. Sejak pertengahan tahun 90an, banyak kentang petani yang diminati korporat seperti Indofood. Hingga saat ini, Indofood telah bermitra dengan 1.400 petani dengan luas lahan 700 hektare.
Kelompok Tani Silih Riksa IV yang dipimpin Bubun Bunyamin (52) menjadi kelompok penghasil kentang super. Kelompok tani tersebut dikenal punya banyak anggota dan menghasilkan kentang berkualitas baik.