Garut (ANTARA) - PT Pupuk Kujang memastikan pupuk bersubsidi di Kabupaten Garut, Jawa Barat tersedia aman dengan alokasi yang disiapkan untuk daerah itu sebanyak 107.906 ton tahun 2025, sehingga petani tidak perlu khawatir kesulitan atau pupuk langka di pasaran saat menjelang musim tanam.
"Ketersediaan pupuk aman untuk kebutuhan petani di bulan September dan Oktober ini aman," kata Manajer Pergudangan Region 2 A Pupuk Indonesia Andi Susianto saat meninjau Gudang Pupuk Banyuresmi, Kabupaten Garut, Selasa.
Ia menuturkan alokasi pupuk untuk wilayah Kabupaten Garut tahun 2025 totalnya 107.906 ton dengan rincian untuk NPK sebanyak 51.000 ton, dan urea sebanyak 56.906 ton atau sesuai dengan kebutuhan petani.
Alokasi yang disiapkan itu, kata dia, saat ini masih tersedia cukup banyak atau baru terserap oleh petani di Kabupaten Garut sampai 22 September 2025 sebesar 56,5 persen atau sebanyak 61.062 ton dengan rincian NPK sebanyak 36.162 ton, dan urea sebanyak 24.900 ton.
Menurut dia serapan pupuk yang dialokasikan itu masih cukup rendah yang disebabkan berbagai faktor seperti kondisi cuaca, kemudian adanya perbaikan irigasi dan sebagainya yang mempengaruhi waktu tanam.
"Rendahnya serapan mungkin juga yang mempengaruhi musim tanam dan juga tadi karena irigasi yang saat ini yang ada di wilayah Copong baru perbaikan, mudah-mudahan dalam waktu dekat cepat juga, sehingga pupuk ini bisa terserap," katanya.
Ia menyebutkan saat ini Kabupaten Garut memiliki lima gudang pupuk untuk menyuplai ke petani, seperti gudang untuk urea ada tiga yakni di Banyuresmi, Cisurupan, dan Cikelet, untuk NPK ada di Cikajang, dan Tarogong.
Ia menyebutkan stok saat ini sampai 22 September 2025 di gudang wilayah Garut sebanyak 7.024 ton dengan rincian untuk urea sebanyak 2.659, dan NPK sebanyak 4.365 ton.
"Saya rasa aman, tinggal untuk penyerapannya saja kalau urea dan NPK masih diangka 56 persen," katanya.
Ia menyampaikan saat ini PT Pupuk Indonesia, melalui PT Pupuk Kujang yang memiliki wilayah pendistribusian di Garut berupaya untuk meyakinkan petani bahwa ketersediaan pupuk melimpah, dan juga serapannya masih rendah.
Selama ini, lanjut dia, produksi pupuk di dua pabrik di wilayah Jabar setiap harinya sebanyak 2.800 ton yang terus menyuplai kebutuhan untuk 48 gudang di Jabar.
Menurut dia dengan produksi yang melimpah, begitu juga dengan alokasi pupuk yang sudah disiapkan sebagai wujud bahwa pupuk tidak terjadi kelangkaan, semuanya dipastikan bisa memenuhi kebutuhan petani saat musim tanam.
"Jadi, untuk petani saya rasa tidak usah khawatir dengan isu kelangkaan, dengan isu kekurangan, saat ini mudah nebus pupuk, yang penting ada KTP atau Kartu Tani, itu sudah berjalan beberapa tahun terakhir," katanya.
