Sementara itu, Gresik Petrokimia bertekad mengubah sejarah dengan menjadi juara. Tim asal Kota Pudak itu belum pernah menjadi juara Proliga. Sejak bergulirnya Proliga dari Tahun 2002, GPP empat kali masuk final dan empat kali pula menjadi runner-up masing-masing pada 2002, 2003, 2006, dan 2007.
Gresik Petrokimia hanya sekali absen pada perhelatan Proliga yakni pada 2018.
Pada Proliga 2019, Gresik Petrokimia menempati peringkat buncit dari lima peserta pada akhir putaran kedua.
"Anak-anak bermain lepas di grand final ini. Karena kami menjadi finalis tidak disangka-sangka. Justru beban itu adanya di Bank bjb," ujar manajer tim GresikPetrokimia, Nanda Kiswanto.
Menurutnya, perjalanan Gresik Petrokimia pada final tahun ini diharapkan tidak terulang. "Para pemain diupayakan untuk melupakan prestasi Petrokimia yang lalu," kata Nanda.