Ia katakan lagi, "Kita telah berkolaborasi bersama sejak lama sekali di Indo-Pasifik dan kita akan melakukan itu terus dan semakin meningkat. Yang kami lakukan juga adalah bahwa latihan-latihan yang kita lakukan bersama untuk memastikan bahwa tujuan kedua negara dalam berlatih ini dicapai dan menjamin bahwa kedua negara cakap dalam beroperasi bersama di gelanggang internasional."
Terkait keamanan dan perdamaian di kawasan, dia menyatakan, Sangat penting untuk dipahami bahwa kemakmuran yang terjadi di kawasan ini selama 80 tahun ini berkat akses bebas dan langsung kepada belahan lain dunia sesuai dengan aturan-aturan internasional dan kami mendukung keberlangsungan penerapan aturan-aturan internasional untuk beberapa alasan, mulai dari demi keamanan, stabilitas dan perdamaian di kawasan, dan kemudian demi kemakmuran semua bangsa di kawasan."
Di perairan Laut China Selatan dan sekitarnya, Amerika Serikat bersama dengan Inggris dan Australia membentuk suatu aliansi pertahanan dan keamanan AUKUS pada 15 September 2021. Salah satu pokok yang digagas dalam aliansi itu adalah menjamin Australia mendapatkan arsenal strategis berupa kapal selam dengan tenaga nuklir, kerja sama di bidang peningkatan kemampuan siber, kecerdasan buatan, dan teknologi kuantum, serta kemampuan bawah laut lain.
"AUKUS adalah kesepakatan di antara ketiga negara untuk secara bersama-sama meningkatkan kemampuannya di semua ranah, apakah itu di bawah laut, di atas laut, di udara, ruang angkasa, dan siber untuk menangkal konflik dan menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan. Setelah ini saya akan ke Australia untuk berdialog dengan mitra kami di sana untuk meningkatkan kemampuan kami dalam hal interoperabilitas," katanya.
AUKUS kontan ditentang China yang menurut berbagai pemberitaan pada waktu itu menuduh pemerintahan ketiga negara masih memiliki "mental Perang Dingin".