"Di sisi lain, beberapa sentimen positif untuk rupiah yaitu perundingan yang masih berlangsung antara Rusia dan Ukraina yang memberikan harapan ke pelaku pasar bahwa perang akan segera berakhir," kata Ariston.
Baca juga: Kurs Rupiah melemah seiring ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed
Sedangkan data ekonomi China pagi ini dirilis positif yaitu data produksi industri dan penjualan ritel Februari yang menunjukkan kenaikan, padahal China dilanda kenaikan kasus COVID-19 sehingga beberapa wilayah harus lockdown. Hasil positif dari China sebagai salah satu motor ekonomi dunia dinilai memberikan sentimen positif ke pasar.
"Data neraca perdagangan Indonesia bulan Februari yang surplus lebih dari ekspektasi pasar, juga memberikan sentimen positif untuk rupiah," ujar Ariston.