Jakarta (ANTARA) - Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor menganggap proses penyatuan tanah dan air yang dibawa seluruh gubernur di Indonesia ke titik nol Ibu Kota Nusantara di Kalimantan Timur, akan menjadi momen bersejarah yang akan selalu dikenang generasi mendatang.
“Seluruh gubernur, seluruh daerah kumpul dan menyatukan tanah-tanah yang ada di wilayah Indonesia ini. Jadi ini sebuah sejarah yang menurut saya mungkin tak ada di dunia, baru kali ini terjadi di Indonesia," tutur Isran di kawasan titik nol Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur, Senin, sebagaimana tayangan di kanal YouTube Sekretariat Presiden.
Menurut Isran, pemindahan dan pembangunan IKN ini merupakan terobosan luar bisa dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang berhasil mewujudkan rencana dari tiga presiden sebelumnya.
Rencana pemindahan ibu kota dari Jakarta sebelumnya pernah disampaikan Presiden Ke-1 RI Soekarno. Saat itu, Soekarno ingin memindahkan ibu kota negara dari Jakarta ke Palangka Raya, Kalimantan Tengah.
Kemudian, Presiden Ke-2 RI Soeharto juga memiliki rencana memindahkan ibu kota ke Jonggol, Jawa Barat. Namun, rencana dari kedua mantan pemimpin negeri itu urung terlaksana.
"Kemudian Bapak Presiden SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) juga ingin pindahkan itu ke Jonggol selatan," ucap Isran.
Isran berharap dengan pemindahan IKN ke Kaltim maka timbul kebahagiaan dan harapan luar biasa bagi masyarakat Kaltim tentang pembangunan yang masif dan keadilan ekonomi.
"Jadi dampak semuanya, apakah itu ekonomi, pembangunan, dan kesejahteraan masyarakat akan mengikuti," ujar Gubernur Kaltim.