Singapura (ANTARA) - Harga minyak rebound di perdagangan Asia pada Jumat, karena kekhawatiran sanksi Barat yang dapat mengganggu ekspor minyak Rusia melebihi kemungkinan lebih banyak pasokan Iran, sementara laporan kebakaran pembangkit nuklir di Ukraina menakuti pasar keuangan.
Saham global jatuh dan harga minyak naik di tengah tanda-tanda eskalasi konflik Rusia-Ukraina setelah laporan kebakaran di pembangkit listrik tenaga nuklir Ukraina menyusul serangan oleh pasukan Rusia.
Baca juga: Harga minyak jatuh dua persen, pembicaraan Iran angkat harapan pasokan
Kekhawatiran akan potensi bencana nuklir di pembangkit listrik Zaporizhzhia, yang terbesar di Eropa, telah menyebar ke seluruh ibu kota dunia sebelum pihak berwenang mengatakan api di sebuah gedung yang diidentifikasi sebagai pusat pelatihan telah padam.
Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Mei naik setinggi 114,23 dolar AS per barel dan pada pukul 07.55 GMT menguat 73 sen atau 0,7 persen, menjadi diperdagangkan di 111,19 dolar AS per barel.
Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman April bertambah 1,21 dolar AS atau 1,1 persen, menjadi diperdagangkan di 108,88 dolar AS per barel setelah menyentuh tertinggi 112,84 dolar AS di awal sesi.
Harga minyak "rebound" di tengah memanasnya konflik Ukraina
Jumat, 4 Maret 2022 16:41 WIB