Lebih lanjut menggarisbawahi betapa ketatnya pasar, data juga menunjukkan stok di negara maju turun menjadi 62 juta barel di bawah rata-rata 2015 hingga 2019 pada akhir tahun.
Sebuah laporan terpisah menunjukkan OPEC+ pada Januari menghasilkan 972.000 barel per hari lebih rendah dari target yang disepakati.
"Pasar yang begitu ketat dengan produsen OPEC yang benar-benar berjuang untuk meningkatkan produksi juga, berarti setiap masalah dengan pasokan Rusia akan dirasakan cukup signifikan di seluruh pasar," kata Hynes dari ANZ.
Baca juga: Konflik Rusia dan Ukraina picu kenaikan harga minyak Indonesia