Untuk itu, lanjut dia, masyarakat diimbau tidak panik dan melakukan pembelian kebutuhan pokok dalam jumlah berlebihan (panic buying), atau upaya untuk mengambil keuntungan pada saat situasi seperti sekarang ini.
Helmy menyebutkan, rakor terkait kesiapan stok pangan akan dilanjutkan minggu depan, selain dihadirkan oleh pemangku kepentingan (regulator), juga menghadirkan para operator, dan produsen dengan maksud untuk bisa lebih mengetahui lebih real bagaimana produksinya, bagaimana upaya pemenuhan stoknya, berapa distributornya, kemudian disuplai kemana saja.
Baca juga: Kementerian Pertanian pastikan stok pangan aman sampai akhir tahun
“Kami akan coba hadirkan lebih lengkap lagi. Jadi ini (rakor) adalah langkah awal dalam upaya mengantisipasi bulan puasa dan lebaran jangan sampai terjadi gejolak harga, kelangkaan barang, apalagi ada hambatan-hambatan dalam upaya distribusinya,” ungkap Helmy.
Helmy menambahkan, Polri dan Satgas Pangan lainnya berkomitmen untuk mendukung dan mendorong jangan sampai terjadi hambatan dalam distribusi stok pangan ke masyarakat.
“Kalaupun saat ini sedang masa pandemi, sudah ada kebijakan pemerintah untuk hal-hal yang masuk dalam sektor esensial tidak boleh terhambat,” ujarnya.