Bengaluru (ANTARA) - Harga emas tergelincir di sesi Asia pada Jumat pagi, karena data inflasi AS yang lebih kuat dari perkiraan dan komentar hawkish dari pejabat Federal Reserve meningkatkan peluang untuk kenaikan suku bunga yang besar dan kuat bulan depan, mengirim imbal hasil obligasi pemerintah lebih tinggi.
Emas spot sedikit melemah 0,1 persen menjadi diperdagangkan di 1.825,29 dolar AS per ounce pada pukul 01.41 GMT, sementara emas berjangka AS merosot 0,7 persen menjadi menjadi diperdagangkan di 1.824,50 dolar AS per ounce.
Baca juga: Harga emas naik didorong meningkatnya kekhawatiran inflasi, dolar melemah
Harga-harga konsumen AS naik dengan kuat pada Januari, menyebabkan kenaikan inflasi tahunan terbesar dalam 40 tahun, memicu spekulasi untuk kenaikan suku bunga 50 basis poin dari The Fed bulan depan.
Presiden Federal Reserve St. Louis, James Bullard mengatakan dia ingin melihat kenaikan suku bunga sebesar poin persentase penuh selama tiga pertemuan kebijakan berikutnya oleh bank sentral.
Suku bunga berjangka menunjukkan peluang 62 persen bahwa Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin pada Maret menyusul pernyataan Bullard, dari peluang 30 persen pada Rabu (9/2/2022).