Cirebon (ANTARA) - Direktur Jenderal Perhubungan Darat (Dirjenhubdar) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Budi Setiyadi mengatakan kendaraan "over dimension over loading" (ODOL) terancam dikenakan sanksi tilang dan transfer muatan, agar bisa memberi efek jera.
"Sanksi yang kita kenakan berupa tilang, teguran, dan ketika kelebihan muatannya lebih dari 5 persen atau sampai 50 hingga 100 persen maka bisa kita lakukan transfer muatan," kata Budi di Cirebon, Kamis, saat meninjau uji coba alat timbang WIM di GT Palimanan.
Baca juga: Operator Cipali operasikan alat timbang WIM tertibkan kendaraan "ODOL"
Budi mengatakan untuk sanksi tilang sampai saat ini belum membuat jera para pemilik kendaraan maupun barang ataupun pengusaha jasa logistik, karena hanya membayar Rp150 ribu.
Untuk membuat jera lanjut Budi, memang harus diberikan sanksi yang lebih lagi, di antaranya yaitu dengan transfer muatan ketika berlebihan hingga 50-100 persen.
Karena dengan begitu kata Budi, nantinya pengusaha maupun pemilik barang akan menambah ongkos lebih besar, sehingga diharapkan bisa memberi efek jera.
Sanksi kendaraan ODOL dari tilang hingga transfer muatan
Jumat, 11 Februari 2022 8:57 WIB