Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta menjelang akhir pekan diperkirakan melemah, dipicu kekhawatiran inflasi.
Kurs rupiah sedikit melemah 6 poin atau 0,04 persen ke posisi Rp14.383 per dolar Amerika Serikat (AS) dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.377 per dolar AS.
Baca juga: Kurs Rupiah melemah seiring eskalasi kasus positif COVID-19
"Nilai tukar rupiah masih berpotensi tertekan hari ini terhadap dolar AS. Kekhawatiran pasar terhadap inflasi bisa menjadi pemicu pelemahan rupiah," kata Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra kepada Antara di Jakarta, Jumat.
Menurut dia, kenaikan harga minyak mentah sebagai sumber energi yang menyentuh kisaran 90 dolar AS per barel, pertama kali sejak tahun 2014, akan menjadi pendorong kenaikan inflasi global.
Selain itu inflasi yang melonjak di AS juga akan mengkonfirmasi kebijakan pengetatan moneter Negeri Paman Sam, yang lebih agresif ke depan yang akan mendorong penguatan dolar AS.