Emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi, tetapi bisa melihat permintaannya terpukul oleh suku bunga yang lebih tinggi sebagai aset yang tidak membayar bunga.
"Inflasi yang meningkat mendorong suku bunga riil lebih jauh ke wilayah negatif, ini secara luas melindungi penurunan emas dalam jangka pendek," tulis ANZ dalam sebuah catatan.
Baca juga: Harga emas terangkat 8,80 dolar, menetap di harga tertinggi dalam seminggu
Pasar memperkirakan Bank Sentral Inggris (BoE) akan menaikkan suku bunga lagi dan memberi sinyal pelonggaran lebih lanjut dari stimulus pandemi di kemudian hari, sementara Bank Sentral Eropa (ECB) akan mempertahankan kebijakan tidak berubah tetapi mengakui lonjakan inflasi.
Indeks dolar menguat terhadap para pesaingnya, membatasi permintaan untuk emas yang dihargakan dengan greenback di antara pembeli yang memegang mata uang lainnya.
"Saat ini ada korelasi yang sangat tinggi antara pergerakan dolar AS dan arah harga emas dengan sedikit hal lain yang mempengaruhi harga selama beberapa sesi perdagangan terakhir," kata Michael Langford, direktur penasihat perusahaan AirGuide, yang memperkirakan emas akan terus di kisaran ketat sekitar 1.800 dolar AS per ounce.
Baca juga: Harga emas mundur dari 1.800 dolar di Asia, tertekan naiknya selera risiko
Harga emas turun tertekan menguatnya dolar, rapat bank sentral jadi fokus
Kamis, 3 Februari 2022 16:03 WIB