ANTARAJAWABARAT.com, 31/12 - Badan Promosi Pariwisata (BPP) Jawa Barat optimistis jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke daerah itu pada 2012 akan menembus angka satu juta orang dengan syarat ada peningkatan layanan dan perbaikan infrastuktur.
"Tahun 2011 ini ditargetkan 700 ribu wisatawan mancanegara (wisman), dan bila kondisi kepariwisataan dan infrastuktur pendukungnya lebih baik lagi, maka pada 2012 bisa mencapai satu juta wisman," kata Ketua Badan Promosi Pariwisata Jabar Cecep Rukmana di sela-sela diskusi akhir tahun di Bandung, Jumat malam.
Menurut Cecep, dengan potensi pariwisata yang ada, ia optimistis peningkatan kunjungan wisata akan meningkat. Selain promosi yang gencar juga perlu didukung oleh perbaikan infrastruktur dan pembenahan kawasan wisata.
Ia mengakui, masih banyak kendala dalam meningkatkan kunjungan wisata, antara lain daya dukung pariwisata yang masih kurang optimal terkadang tidak sejalan dengan misi pengembangan pariwisata.
"Kendala akses, infrastruktur dan transportasi menuju obyek wisata masih menjadi kendala serius, sehingga belum sinergis dengan promosi yang kita gencarkan di mancanegara maupun di dalam negeri ," kata Cecep.
Yang paling kentara adalah kurang optimalnya dukungan akses dan transportasi dari Bandara atau Stasiun Bandung ke obyek wisata di Bandung dan sekitarnya. Akibatnya wisatawan kesulitan dan enggan untuk berkunjung karena sulitnya transportasi.
Belum lagi kerusakan infrastruktur jalan raya menuju obyek wisata serta kemacetan yang kerap menghadang di jalur-jalur utama wisata di Bandung seperti ke jalur utara dan selatan Bandung.
Selain itu faktor kapasitas dan kondisi Bandara Husein yang perlu ditingkatkan lagi. Meski sudah dilakukan penebalan landasan pacu atau over lay, namun kelengkapan prasarana lainnya perlu ditingkatkan, terutama transportasi.
"Bila infrastruktur diperbaiki, saya yakin bisa lebih dari sejuta wisatawan datang ke Bandung. Citra wisata Jabar dengan titik destinasinya Bandung, Bogor dan Pangandaran sebenarnya cukup positif, tinggal peningkatan infrastrukturnya ditingkatkan," kata Cecep.
Hal senada juga diungkapnan oleh Ketua Asita, Herman Rukmanadi yang menyebutkan kendala-kendala masalah akses, transportasi, infrastruktur dan yang lainnya mutlak dipenuhi dan dilengkapi.
"Bandara Husein mungkin tidak bisa dikembangkan lagi, sudah mentok. Namun setidaknya ada layanan lain yang bisa meningkatkan daya tarik bagi pengunjung, salah satunya layanan akses transportasi yang mudah," kata Herman.
Ia mencontohkan Kota Bandung saat ini menjadi destinasi wisata teratas di Jawa Barat. Selain telah dibukanya penerbangan internasional ke Singapura dan Kuala Lumpur Malaysia, juga memiliki akses jalan tol Purbaleunyi yang memudahkan perjalanan Jakarta - Bandung.
"Pengembangan dan peningkatan layanan pariwisata tidak bisa berhenti di satu kondisi, harus terus mengikuti perkembangan. Bila stagnan jelas akan tertinggal langkah," kata Herman.
Selain itu, menurut Herman upaya lainnya meningkatkan promosi wisata dan mendekatkan informasi pariwisata Jabar.
"Informasi tentang wisata di Jabar harus mudah diakses dan cepat berada di tangan wisatawan, sehingga begitu dia masuk pesawat atau bandara maka informasi itu harus sudah ditangran wisatawan sekaligus akses transportasi yang bisa mereka gunakan," kata Herman Rukmanadi menambahkan.***6***