Cirebon (ANTARA) - Pemerintah Kota Cirebon, Jawa Barat, meminta warga untuk menunda terlebih dahulu perjalanan ke luar kota, karena kasus COVID-19 kembali mengalami peningkatan.
"Kami harapkan masyarakat kurangi mobilitas terutama ke luar kota. Kalau bisa ditunda, lebih baik ditunda," kata Sekretaris Daerah Kota Cirebon Agus Mulyadi di Cirebon, Kamis.
Agus mengatakan saat ini kasus aktif COVID-19 di Kota Cirebon berjumlah 15 orang, di mana dari jumlah tersebut lima di antaranya merupakan satu keluarga yang terpapar setelah ke luar kota.
Baca juga: Warga lansia dan pelayan publik Kota Cirebon mulai vaksinasi penguat
Untuk itu pihaknya meminta kepada warga Kota Cirebon, agar tidak bepergian terlebih dahulu, dan apabila bisa ditunda lebih baik ditunda, sampai situasi kembali landai.
Selain itu Pemkot Cirebon kata Agus, telah menerbitkan imbauan agar aparatur sipil negara (ASN) mengurangi mobilitas ke luar kota.
"Meskipun kasus COVID-19 masih terkendali, namun lebih baik mengurangi risiko," ujarnya.
Semenanjung Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cirebon Edy Sugiarto mengatakan lima kasus COVID-19 yang terbaru merupakan satu keluarga yang terpapar usai perjalanan dari Jakarta.
Baca juga: Pemkot Cirebon siagakan rumah sakit antisipasi lonjakan kasus COVID-19
Saat ini satu keluarga yang berjumlah lima orang ini menjalani isolasi mandiri di rumah sakit. "Mereka dinyatakan positif setelah menjalani tes PCR di rumah sakit," katanya.
Edy mengaku pihaknya masih menunggu hasil laboratorium terkait varian virus yang menyerang satu keluarga tersebut, apakah omicron atau bukan.
Ia mengimbau agar masyarakat tetap memperketat dan mematuhi protokol kesehatan (prokes).
"Prokes kembali diperketat, selain itu vaksinasi penguat juga perlu dilakukan," katanya.
Baca juga: Pemkot Cirebon tes COVID-19 siswa usai dua pekan PTM 100 persen
Warga Kota Cirebon diminta tunda perjalanan ke luar kota
Kamis, 27 Januari 2022 11:10 WIB