Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meyakini bahwa sumber daya manusia (SDM) yang unggul akan membawa Indonesia mampu bersaing di industri ekonomi digital.
Karena itu, Presiden meminta lembaga pendidikan tinggi memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar di luar program pendidikan yang ditetapkan oleh universitas.
“Berikan mahasiswa kesempatan untuk belajar kepada siapa saja, di mana saja. Belajar kepada dunia industri silakan, belajar kepada dunia perbankan silakan,” ujar Presiden Jokowi pada acara Dies Natalis ke-67 Universitas Katolik Parahyangan (Unpar), Bandung, Jawa Barat, Senin, sebagaimana keterangan Biro Pers Sekretariat Presiden.
Baca juga: Pandemi tak boleh hentikan transformasi besar RI, sebut Presiden Jokowi
SDM unggul, kata Presiden, harus dipersiapkan karena ke depan, dunia akan bertransformasi menjadi hibrida, baik mengenai pengetahuan (hybrid knowledge), maupuan keterampilan (hybrid skill). Oleh sebab itu, mahasiswa harus dipersiapkan untuk selalu siap belajar dalam perubahan yang terus bermunculan.
“Semua mahasiswa, ke depan paham mengenai matematika, mengenai statistik, mengenai ilmu komputer, paham mengenai bahasa, bukan Inggris saja, tapi bahasa coding akan lebih penting nantinya,” ujarnya.
Presiden menyebutkan, Indonesia memiliki potensi besar di sektor ekonomi digital. Pasar digital Indonesia, bahkan tumbuh pesat jika dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya. Ia memprediksi, pada 2025, pasar digital Indonesia dapat meningkat hingga Rp2.100 triliun.