ANTARAJAWABARAT.com,24/11 - Pos penjaga perlitasan Kereta Api (KA) di Jalan Laswi Kota Bandung hancur berantakan diterjang truk bok yang hilang kendali, Kamis.
Kejadian kecelakaan yang nyaris menewaskan penjaga perlintasan KA, Dedi Gusmawan itu terjadi sekitar pukul 09.00 WIB. Truk bernomor polisi D-8710-DM itu juga menerjang sebuah warung nasi dan melukai seorang karyawannya yang saat itu sedang memasak.
Truk box itu melaju kencang dari arah Jalan Sukabumi, dan ketika akan melintas pintu perlitasan oleng dan menerjang warung dan pos penjaga perlintasan KA itu," kata Yayan, salah seorang warga di lokasi kejadian.
Penjaga perlintasan KA yang saat itu tengah bertugas berada di luar gardu itu sehingga terhindar dari maut. Sedangkan bangunan pos itu hancur berantakan.
Seluruh bagian temboknya hancur dan menyisakan bagian atapnya saja yang juga hampir ambruk.
"Truk itu melaju kencang dan seperti melayang menerbang pos itu," kata Yayan.
Sedangkan Turiyah, pegawai warung nasi yang tersambar truk itu mengalami luka-luka dan sempat dibawa ke RS Muhammadiyah, namun karena lukanya ringan maka ia hanya mendapat pertolongan kecil.
Kepala Humas PTKA Daop II Bandung, Bambang Setya Prayitno menyebutkan, akibat kejadian itu pos itu praktis tidak bisa dioperasikan.
"Sementara pengaturan arus lalu lintas di sana dilakukan secara manual, listriknya diputus sementara. Kami juga belum mengecek apakah alat elektroniknya ada yang rusak atau tidak," kata Bambang.
Akibat kejadian itu, arus lalu lintas di Jalan Laswi terjadi kemacetan sekitar dua jam. Evakuasi truk boks itu dilakukan hingga pukul 12.00 WIB dan sulit dilakukan karena posisinya terganjal oleh tiang prasasti pendirian pos perlintasan KA itu.
"Petugasnya selamat, namun bangunan pos itu hancur semuanya. Mungkin perlu beberapa hari untuk perbaikannya," kata Bambang.
Beberapa orang saksi mata mengaku heran truk itu bisa menerjang pos penjaga KA di sana yang lokasinya sekitar tiga meter di pinggir jalan. Namun diduga karena truk itu berkecepatan tinggi maka bisa menerjang bangunan pos yang bercat putih biru itu.
"Pengaturan dilakukan secara manual, jalur itu sangat sibuk sehingga dilakukan pengaturan secara intensif meskipun secara manual," kata Kepala Humas PTKA Daop II Bandung itu menambahkan.***4***
Syarif A