Bengaluru, India (ANTARA) - Harga emas melemah di sesi perdagangan Asia pada Senin sore, ketika para pedagang menunggu data inflasi AS Desember yang dapat menekankan perlunya kenaikan suku bunga lebih awal dari yang diantisipasi oleh Federal Reserve dan mengangkat imbal hasil obligasi.
Emas berjangka AS turun 0,3 persen menjadi diperdagangkan di 1.792,30 dolar AS per ounce pada pukul 08.20 GMT. Sementara itu, emas spot turun 0,2 persen menjadi diperdagangkan di 1.792,40 dolar AS per ounce setelah mencapai level terendah sejak 16 Desember di 1.782,10 dolar pada Jumat (7/1/2022).
Baca juga: Harga emas bertahan dekat terendah 3 pekan, tertekan jelang data inflasi AS
"Orang-orang senang untuk menawar sedikit untuk emas saat turun. Pasar masih agak mundur karena imbal hasil yang tinggi pada akhir penutupan minggu lalu," kata Nicholas Frappell, manajer umum global di ABC Bullion.
Imbal hasil obligasi pemerintah AS melonjak minggu lalu setelah risalah Fed menyatakan kemungkinan bahwa bank sentral akan mengurangi pembelian aset-asetnya lebih cepat dari yang diantisipasi.
Emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi yang lebih tinggi, tetapi logam ini sangat sensitif terhadap kenaikan suku bunga AS, yang meningkatkan peluang kerugian memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.