Titik fokus utama adalah jumlah kenaikan suku bunga dan seberapa agresif Fed akan melakukannya, yang telah menempatkan emas dalam posisi rentan, kata Ed Moya, analis pasar senior di broker OANDA.
Jika pergerakan imbal hasil obligasi pemerintah jauh lebih tinggi dalam jangka pendek, itu akan sangat mengganggu perdagangan emas, tambah Moya.
Sementara itu, data ekonomi yang dirilis pada Kamis (6/1/2022) beragam. Institute for Supply Management (ISM) melaporkan bahwa Indeks Aktivitas Bisnis tercatat 67,6 persen pada Desember, turun 7 poin persentase dibandingkan dengan angka 74,6 persen pada November.
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa klaim pengangguran awal AS mencapai 207.000 dalam pekan yang berakhir 1 Januari, lebih tinggi dari perkiraan pasar 195.000 dan 7.000 lebih tinggi dari minggu sebelumnya.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret turun 98 sen atau 4,23 persen, menjadi ditutup pada 22,19 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April turun 41,2 dolar AS atau 4,11 persen, menjadi ditutup pada 960,70 dolar AS per ounce.
Baca juga: Harga emas datar di Asia, spekulasi bunga Fed naik imbangi lonjakan COVID-19
Baca juga: Harga emas naik 14,5 dolar, lonjakan Omicron angkat permintaan "safe-haven"
Harga emas anjlok 35,9 dolar, risalah pertemuan Fed picu reli imbal hasil
Jumat, 7 Januari 2022 7:33 WIB