Berdasarkan tautan yang beredar, dokumen tersebut diklaim sebagai informasi medis pasien Indonesia, total sebesar 720GB. Pengunggah memberi sampel data sebanyak 6 juta, antara lain berisi nama lengkap, rumah sakit, foto pasien, hasil tes COVID-19 dan hasil pindai X-Ray.
Dokumen juga berisi keluhan pasien, surat rujukan BPJS,laporan radiologi, hasil tes laboratorium dan persetujuan untuk menjalani isolasi karena COVID-19.
Peretas mengklaim data ini berasal dari "server terpusat Kementerian Kesehatan Indonesia" pada 28 Desember 2021.
Baca juga: Kominfo kembali tegaskan data PeduliLindungi tak bocor
Baca juga: Kemenkes tegaskan data masyarakat di dalam eHAC tidak bocor
Kemenkes telusuri dugaan kebocoran jutaan data pasien
Kamis, 6 Januari 2022 17:28 WIB