Sukabumi, Jabar (ANTARA) - Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Sukabumi untuk mengantisipasi maraknya tawuran antarpelajar di daerah ini mengimbau agar para guru memantau anak didiknya tidak hanya di sekolah, tetapi juga di luar khususnya saat pulang sekolah.
"Kami dari PGRI mengimbau kepada para guru agar mengawasi anak didiknya bukan hanya di dalam sekolah saja, tetapi juga saat siswa pulang sekolah," kata Ketua PGRI Kabupaten Sukabumi Tb Wahid Ansor, di Sukabumi, Jawa Barat, Selasa.
Baca juga: Personel Polres Sukabumi Kota gagalkan tawuran antarpelajar
Menurut Wahid, jam pulang sekolah merupakan saat yang rawan, biasanya para pelajar berkumpul dengan teman-temannya yang dikhawatirkan mereka merencanakan sesuatu seperti tawuran dan lainnya. Sehingga, para guru harus benar-benar mengawasi anak didiknya pada jam tersebut dan memastikan seluruhnya pulang ke rumahnya masing-masing.
Tidak hanya itu saja, untuk menekan terjadinya aksi kekerasan di kalangan pelajar dan diharapkan tidak terulang kembali, setiap murid pun harus diberikan pemahaman tawuran bukan budaya di Kabupaten Sukabumi, dan memberikan contoh bahwa sudah banyak pelajar yang tewas akibat terlibat tawuran.
Dia menyatakan, yang paling utama agar pelajar tidak terjerumus kepada hal yang negatif mulai dari bergabung dengan geng motor, menggunakan narkoba maupun tawuran, setiap guru harus memberikan pengertian dan pemahaman secara rutin tentang bahaya jika melakukan hal tersebut sebab bisa berurusan dengan hukum seperti dipenjara bahkan menjadi korban tewas.
Guru diimbau tak hanya pantau pelajar di sekolah cegah tawuran
Selasa, 14 Desember 2021 21:36 WIB