"Iya kami akui beberapa waktu lalu sempat merebak kekerasan antarpelajar mulai dari tawuran hingga satu lawan satu menggunakan senjata tajam. Ini bukan budaya kita, tapi budaya orang lain dan itu tidak boleh berkembang," katanya pula.
Wahid mengatakan, PGRI sebagai organisasi profesi tidak bisa memberikan sanksi terhadap sekolah atau pun pelajar yang terlibat aksi kekerasan seperti tawuran, karena kewenangannya ada di Dinas Pendidikan, tapi pihaknya akan berupaya menekan kasus tawuran pelajar jangan sampai terus terjadi.
Sudah banyak nyawa pelajar yang melayang akibat tawuran dan ini harus menjadi perhatian semua pihak. Selain itu, komunikasi guru dengan orangtua murid pun harus intens untuk bersama memantau aktivitas anak.
Baca juga: Tawuran antarpelajar SMK di Sukabumi kembali telan korban
Baca juga: Ini modus baru tawuran antarpelajar di Sukabumi
Guru diimbau tak hanya pantau pelajar di sekolah cegah tawuran
Selasa, 14 Desember 2021 21:36 WIB