Jakarta (ANTARA) - Xavi Hernandez mengatakan bahwa dirinya sekarang memiliki tugas untuk menciptakan Barcelona yang baru setelah timnya baru-baru ini tersingkir lebih awal di Liga Champions dan turun ke Liga Europa.
Kekalahan 0-3 Barcelona atas Bayern Muenchen pada Kamis (09/12) membuat mereka tersingkir dari Liga Champions di babak penyisihan grup untuk pertama kalinya dalam hampir dua dekade dan mereka juga terpaut 16 poin dari pemuncak klasemen, Real Madrid di LaLiga.
Dalam sebuah konferensi pers jelang pertandingan lawan Osasuna pada Minggu malam, Xavi mengatakan bahwa dia terkejut ketika dia melihat suasana di ruang ganti pemain yang "kurang percaya diri."
Xavi juga yakin bahwa masalah yang dialami timnya lebih bersifat psikologis daripada sepak bola.
"Banyak pemain kualitas di sini," katanya yang dikutip Reuters pada Sabtu. "Kami membutuhkan reset secara umum. Saya merasa bahwa kekalahan telah terjadi dan tidak mungkin seperti itu. Kami perlu meminta lebih banyak komitmen, lebih menuntut, lebih berani, bekerja lebih banyak. Kami harus menciptakan Barca yang baru."
Pertandingan selanjutnya Barcelona adalah bertandang ke Osasuna pada besok malam ketika Xavi mencoba untuk mengembalikan klubnya ke jalur kemenangan.
"Saya khawatir," tambah Xavi. “Kami tidak punya pilihan selain terus bekerja keras, pulih dari luka kami dan kembali ke jalurnya."“Melawan Bayern saya melihat Barcelona yang kecil (bertubuh kecil) dan kami harus menerimanya. Kami bekerja untuk membawa Barca kembali ke tempat yang kami seharusnya.”
Setelah kalah 0-1 di kandang oleh Real Betis akhir pekan lalu, Barcelona berada di urutan ketujuh di LaLiga dan terpaut enam poin dari slot Liga Champions musim depan.
Situasi Barcelona saat ini juga diperparah dengan badai cedera, dengan tujuh pemain kunci harus menepi. Ketujuh pemain itu adalah Sergi Roberto, Jordi Alba, Pedri, Ansu Fati, Martin Braithwaite, Memphis Depay dan Sergio Aguero.
"Kami harus memikirkan skenario terburuk yang mungkin terjadi dan bekerja agar itu tidak terjadi," kata Xavi. “Kami harus tetap positif dan tahu bahwa klub sedang melalui situasi rumit di sisi olahraga dan ekonomi.”