ANTARAJAWABARAT.com,29/9 - Setelah pengunduran diri Ketua Umum Pengda Percasi Jabar, H Yusuf, organisasi olahraga olah fikir di Jawa Jawa Barat itu tengah mencari figur pimpinan yang baru.
"Musda Percasi Jabar akan digelar 22 Oktober 2011 setelah babak Pra Kualifikasi PON XVIII," kata Ketua Bidang Pembinaan Prestasi Pengda Percasi Jabar Singgih Sukandar di Bandung, Kamis.
Saat ini Pengda Percasi Jabar yang sementara dinakhodai oleh Ketua Harian H Hadibowo konsentrasi untuk menuju babak prakualifikasi PON yang akan digelar pertengahan Oktober 2011.
Meski demikian, pengunduran diri ketua umumnya tidak akan mengganggu persiapan atlet karena organisasi digulirkan secara kolektif dan tidak menyangkut pada tim Pelatda PON.
"Itulah sebabnya Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub) dipercepat menjadi 22 Oktober 2011, sehingga ada kesempatan konsolidasi menjelang PON XVII," katanya.
Menurut Singgih, tugas ketua umum Pengda Percasi Jabar ke depan tidaklah mudah karena dituntut untuk mempertahankan prestasi dan pembinaan catur. Jabar selama ini selalu mendominasi kejuaraan, diantaranya juara umum PON XVII/2008 di Kaltim dengan menyabet delapan medali emas.
Hasil tersebut rencananya diulang kembali pada PON XVIII yang akan digelar di Riau. Jabar saat ini masih diperkuat atlet-atlet eks PON XVII seperti Irene Kharisma dan Susanto Megaranto.
Meski sempat digoyang rencana kepindahan sejumlah atlet andalannya, namun menurut Singgih semuanya sudah bisa diselesaikan dan tim Jabar tetap utuh.
"Masalahnya perlu komunikasi intensif saja, dan saya kira persiapan ke PON XVIII tetap maksimal," kata Singgih yang juga ayah Grandmaster Wanita (GMW) Irene Kharisma Sukandar itu.
Terkait calon ketua umum Pengda Percasi Jabar, menurut Singgih saat ini sudah mulai bermunculan. Ia menyebutkan empat orang siap menjadi Ketua Umum Percasi Jabar, tiga diantaranya dari Kota Bandung.
"Sudah ada empat nama, namun saya nggak etis menyebutkan satu persatu. Menurut saya siapapun yang memimpin Percasi Jabar tidak masalah yang penting bisa konsentrasi dan menjaga komunikasi," kata Singgih.
Ia menyebutkan, Pengda Percasi Jabar masih kesulitan untuk mendapatkan anggaran dari luar untuk mendukung pembinaan.
"Ketergantungan kepada anggaran dari KONI masih cukup dominan. Diharapkan ke depan Pengda Percasi bisa menggali lebih optimal lagi dana pembinaan dari luar," katanya.***6***
Syarif A