Bandung (ANTARA) - Wali Kota Bandung Oded M Danial menginginkan seluruh Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) di Ibu kota Provinsi Jawa Barat itu menjadi ujung tombak dalam mencegah stunting pada anak.
Menurut dia, Posyandu merupakan garda terdepan dalam pembangunan sumber daya manusia. Oleh karenanya, kata dia, Posyandu harus mendapat perhatian dari semua pihak termasuk terkait dengan penganggarannya.
Baca juga: Pemkot Bandung catat balita "stunting" naik dalam tiga tahun terakhir
"Itu harus menjadi perhatian bersama. Anggaran sudah dikasih, tinggal pelaksanaan di lapangan," kata Oded di Bandung, Jawa Barat, Jumat.
Oded mengatakan visi Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung untuk menciptakan sumber daya manusia (SDM) unggul sangat diprioritaskan. Hal itu, kata dia, telah dibuktikan dalam alokasi anggaran.
"Tapi tentu tidak mengurangi pembangunan infrastruktur karena untuk menjadi kota yang nyaman dihuni harus kita hadirkan dan didukung oleh pembangunan-pembangunan," katanya.
Baca juga: Bandung ajak siswa sekolah gemar minum susu cegah stunting
Sementara itu, Ketua Tim Rechecking Provinsi Jawa Barat Julianto menilai di masa kepemimpinan kebijakan yang dilakukan Pemkot Bandung sejauh ini mulai membuat peran posyandu menjadi lebih beragam.
"Kita senang Kota Bandung memiliki konsen mengawal posyandu. Dulu hanya kegiatan kesehatan tapi sekarang sudah terintegrasi dan multifungsi," kata Julianto.
"Apalagi kita sedang mempersiapkan Indonesia Emas di tahun 2045. Kita punya peluang menuju ke arah sana. Dan salah satunya menyiapkan mulai dari posyandu," tambahnya.
Baca juga: Pemprov Jabar sebar 50.000 telur ayam di Bandung Raya cegah "stunting"