Purwakarta (ANTARA) - Anggota DPR RI Dedi Mulyadi menerima penghargaan Satyalancana Kebudayaan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada momentum Hari Guru Nasional 2021.
"Saya bahagia karena di Hari Guru Nasional ini Presiden Jokowi memberikan apresiasi atas visi pembangunan berbasis kebudayaan yang telah diperjuangkan sejak lama dalam bentuk Satyalancana Kebudayaan," kata Dedi dalam siaran pers yang diterima di Purwakarta, Kamis.
Keputusan pemberian penghargaan itu sendiri tertuang dalam Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 78 PK tahun 2021 tentang Penganugerahan Tanda Kehormatan Satyalancana Kebudayaan untuk jasa-jasanya yang besar dalam hal kebudayaan.
Dalam keputusan itu Dedi dianggap berhasil menata pembangunan berbasis kearifan lokal melalui sejumlah karya berupa bangunan di daerahnya Purwakarta, seni dan buku.
Karya tersebut di antaranya membangun Air Mancur Sri Baduga Maharaja yang merupakan taman air mancur terbesar se-Asia Tenggara, Museum Bale Panyawangan Diorama Sunda Nusantara, Museum Indung Rahayu, Museum Wayang Nusantara, Tajug Gede Cilodong, Situ Kahuripan Wanayasa, Sekolah Kahuripan Padjajaran, Lembur Pakuan, 72 lagu bertema Sunda Nusantara dan tujuh buku biografi hingga soal peradaban Sunda.
Menurut Dedi, kebudayaan bukan hanya berbicara mengenai soal seni. Lebih jauh dari itu budaya merupakan manifestasi wujud hidup, bahasa, kuliner, pakaian, infrastruktur, bangunan, sastra, musik dan lain-lain.
Pada momen Hari Guru Nasional, Dedi yang juga Wakil Ketua Komisi IV DPR RI mengajak para pahlawan pendidikan menjadi tonggak kelestarian budaya bangsa.
"Sebagai bangsa yang mempunyai sejarah peradaban tinggi sudah saatnya kita kembali ke jati diri bangsa dengan terus beradaptasi sesuai tuntutan pergaulan dunia. Selamat Hari Guru Nasional, teruslah menjadi guru yang merdeka berbudaya nusantara,” kata Dedi.
Mantan Bupati Purwakarta ini berjanji, meski tak lagi menjabat sebagai kepala daerah dan kini duduk di kursi legislatif, ia akan terus berkarya dengan membangun peradaban berbasis kearifan lokal yang lebih beradab.
Baca juga: Mahasiswa protes Dedi Mulyadi saat bersih-bersih pasar di Purwakarta
Baca juga: Dedi Mulyadi kesal terhadap ibu pengemis bawa bayi, akhirnya disuruh jadi tukang sapu
Baca juga: Dedi Mulyadi marah-marah melihat pasar gratis Purwakarta semrawut