"Ditemukannya kasus positif di SDN Sukadamai ini menunjukkan bahwa penyebaran COVID-19 masih ada, sehingga antisipasi maupun mitigasi harus tetap dilakukan," kata Atang di Kota Bogor, Senin.
Menurutnya langkah pertama, pelaksanaan protokol kesehatan (prokes) tetap harus dijalankan di berbagai tempat publik, termasuk di sekolah yang menyelenggarakan pembelajaran tatap muka (PTM).
Kedua, prosedur tetap (protap) penanganan terhadap pasien harus konsisten dilakukan. Jika ada yang positif, perlu isolasi dan penghentian sementara PTM di sekolah bersangkutan untuk dilakukan penelusuran (tracing) dan perawatan (treatment).
Ketiga, kesiapan mitigasi dari berbagai pihak, seperti sekolah, Satgas COVID-19, rumah sakit, dan tempat isolasi. Keempat, upaya vaksinasi terus dijalankan sebagai upaya untuk membangun kekebalan komunal.
Atang menilai ada puluhan kasus positif COVID-19 baru ini bukan berarti kekebalan komunal (herd immunity) tidak terbentuk. Sebab, COVID-19 tidak bisa hilang sebagaimana influenza yang pernah jadi pandemi di tahun 1918.
Hasil laboratorium ditemukan ada 24 orang terkonfirmasi positif COVID-19. Pemerintah Kota Bogor telah mengambil langkah cepat penghentian sementara PTM terbatas di sekolah tersebut.
Baca juga: Disdik Kota Bogor semprot disinfektan di klaster SDN Sukadamai 2
Baca juga: Bupati Bogor ingatkan anak buah di SKPD tak sembarangan rancang program