Kota Bogor (ANTARA) - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mewanti-wanti Kontraktor PT Gelora Megah Sejahtera agar tidak mengecewakan aspirasi masyarakat dan anggota dewan yang memperjuangkan anggaran pembangunan Masjid Agung, dengan cara tepat waktu membereskan pengerjaan pada Jumat, 17 Desember 2021.
"Ya saya punya kepedulian yang sama dengan teman-teman DPRD, saya mewakili banyak sekali juga aspirasi warga Kota Bogor yang ingin ini segera tuntas. Makanya kita cek secara intens," kata Bima seusai meninjau pembangunan Masjid Agung di Kota Bogor, Sabtu.
Saat peninjauan, Bima Arya berkeliling mengecek setiap bagian yang sedang dalam proses pengerjaan, mulai dari bagian-bagian samping tempat kolom tiang akan dipasang hingga naik ke lantai dua masjid untuk melihat progres pengerjaan atap.
Bima Arya mendapati laporan bahwa proses pengerjaan masih 37 persen dengan deviasi minus sembilan persen karena terkendala faktor teknis membuat dasar kontruksi kolom tiang masjid.
Kendala lain seperti cuaca hujan deras yang sering terjadi di Kota Bogor tidak terlalu berpengaruh dalam pengerjaan tersebut.
Bahan-bahan tiang pun semua telah didatangkan tinggal menunggu ditancapkan oleh pihak kontraktor.
Bima mengatakan jajaran Pemerintah Kota Bogor akan terus mengawal pembangunan yang masih di bawah target tersebut, mulai dari Wakil Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim, Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman Kota Bogor Juniarti Estiningsih dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Bogor Chusnul Rozaqi hingga petugas kecamatan setempat.
Ia menekankan agar pengerjaan atap dan tiang oleh kontraktor tidak mundur dari jadwal yang telah ditetapkan dengan anggaran sebesar Rp31 miliar.
Untuk itu, kontraktor pun diminta menambah jumlah pekerja, tugas dan pembagian waktu kerja untuk mengejar keterlambatan itu.
"Jadi saya minta sekali lagi, tepat waktu. Jangan mundur. Kualitas dijaga, tenaga ditambah, safety tetap diperhatikan," katanya.
Sementara itu, Kepala pelaksana pengerjaan konstruksi Masjid Agung dari PT Gelora Megah Sejahtera, Komar mengatakan dirinya optimistis bisa mengejar keterlambatan pengerjaan atap dan tiang masjid yang tinggal lebih kurang satu bulan lagi itu.
Kontrsktor menangani konstruksi Masjid Agung sejak Juni 2021, kini telah menambah jumlah pekerja dan metode pengerjaan, termasuk membagi waktu pengerjaan menjadi dua shift.
"Insya Allah kami bisa atasi karena dua shift ya, pengerjaan selesai akhir tahun ini," ujarnya.