ANTARAJAWABARAT.com,22/7 - Universitas Kristen Maranatha telah berkoordinasi dengan kepolisian terkait dengan aksi corat-coret yang dilakukan oleh massa tidak dikenal di Gedung Serbaguna PA Surjadi, Kota Bandung, yang terjadi Kamis (21/7) lalu.
"Sejak terjadi kejadian kemarin, kita berkomunikasi dengan pihak terkait termasuk polisi. Kita sudah mengabari ke polisi kemarin," kata Kepala Public Relation Universitas Kristen Marantha Bandung Yunus Alaan, di Bandung, Jumat.
Yunus mengatakan, hingga saat ini pihaknya belum mengetahui siapa dalang dibalik aksi "vandalisme" di kampus tersebut.
"Mahasiswa di sini ada yang bilang itu bukan corat-coret tapi grafiti dan sampai saat ini memang warga atau ormas mana yang melakukan aksi itu kami belum tahu. Masih berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait," ujar Yunus.
Dia mengaku, pihaknya belum bisa memastikan apakah masalah sengketa tanah menjadi penyebab utama sekelompok orang yang tidak dikenal tersebut melakukan aksi corat-coret di kampus Maranatha.
"Memang dari tulisan yang dicorat-coret tentang tanah. Tapi kami belum tahu apakah itu sebab utamanya," kata Yunus.
Ia menuturkan, aksi corat-coret tersebut berlangsung cepat dan dilakukan sekitar 15 orang yang tidak dikenal.
Pihaknya juga membantah adanya keterlibatan ormas Islam dibalik aksi corat-coret tersebut.
Yunus menambahkan, tidak ada peningkatan sistem keamanan di Kampus Maranatha pasca aksi corat-coret tersebut.
"Soal keamanan kita masih terapkan tahap standar, tidak ada sistem keamanan yg diperketat, semua dalam kondisi normal," kata Yunus.
Sementara itu, beberapa petugas kebersihan tampak membersihkan tulisan yang Gedung Serbaguna PA Surjadi.
Namun tulisan "Kembalikan Tanah Masyarakat" yang ada jalan dan di pagar Gedung Serbaguna PA Surjadi belum dibersihkan.***3***
Ajat S
